LSM tuding kasus Munir penuh rekayasa sampai kini
Ada percakapan Pollycarpus dengan Deputi V BIN Muchdi PR. BIN pun meminta Polly menjadi pilot saat itu.
Choirul Anam, Sekretaris Eksekutif Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) menilai banyak kejanggalan dengan dikabulkannya PK Pollycarpus oleh MA dari masa tahanan 20 tahun menjadi 14 tahun. Choirul juga menilai sejak ditahan tahun 2006, Pollycarpus banyak mendapat keistimewaan.
"Setiap tahun ada remisi 5 bulan untuk Pollycarpus pada setiap Natal 25 Desember. Kalau 14 tahun diberikan, jumlah itu akan berkurang. Silakan hitung sendiri berapa masa tahanannya," kata Choirul dalam jumpa pers di Kantor Imparsial pada Senin (7/10).
Selain itu, Choirul menilai, putusan MA itu telah merampas akal sehat dan menurutnya hal itu tak terbantahkan dengan banyaknya bukti-bukti persidangan yang diungkapkan.
"Pollycarpus memiliki hubungan dengan Muchdi. Maka ini bisa sekaligus meminta kejaksaan agung agar meninjau PK itu sekaligus novum (bukti baru ) untuk Muchdi," ujar Choirul.
Choirul juga menilai banyaknya bukti persidangan yang tidak dimunculkan menimbulkan kecurigaan. Salah satunya percakapan Deputi V BIN Muchdi PR dengan Pollycarpus dan permintaan pejabat BIN agar Pollycarpus menjadi pilot saat itu.
"Pembunuhan ini tak hanya merampas akal sehat dan nurani kita. Pembunuhan ini juga adalah pembunuhan politik pertama setelah reformasi yg secara nyata menggunakan instrumen negara. BIN itu tak terbantahkan. Permintaan Polly menjadi pilot ke pihak aviation atas permintaan Assad Ali saat itu," kata Choirul.