Luhut: Varian Delta Tak Bisa Diselesaikan dengan Menambah Fasilitas RS dan Dokter
Menurut dia, pemerintah akan terus berupaya menambah fasilitas di rumah sakit saat kasus Covid-19 melonjak. Namun, Luhut menyampaikan bahwa hal tersebut bukanlah solusi yang permanen dan efektif dalam menekan laju penyebaran virus Corona varian delta.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Covid-19 varian delta tak bisa diselesaikan dengan menambah kapasitas rumah sakit (RS) dan tenaga kesehatan. Sebab menurut dia, Covid-19 varian delta memiliki tingkat penularan lebih tinggi.
"Kita tidak bisa menyelesaikan Covid-19 ini terutama menghadapi varian delta ini hanya dengan menambah tempat tidur rumah sakit, dokter, dan perawat," kata Luhut dalam konferensi pers, Sabtu (17/7).
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Menurut dia, pemerintah akan terus berupaya menambah fasilitas di rumah sakit saat kasus Covid-19 melonjak. Namun, Luhut menyampaikan bahwa hal tersebut bukanlah solusi yang permanen dan efektif dalam menekan laju penyebaran virus Corona varian delta.
"Solusi permanen adalah menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan mempercepat program vaksinasi yang presiden perintahkan berkali-kali dan mengecek berkali-kali," ujar dia.
Untuk itu, Luhut meminta semua masyarakat disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi Covid-19. Hal ini agar masyarakat terhindari dari penyebaran virus Corona.
"Saya mohon dengan sangat kerja sama dari seluruh komponen masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan serta mengikuti program vaksinasi yang dijalankan oleh pemerintah selama periode PPKM ini," kata dia.
Adapun pemerintah saat ini masih mengevaluasi apakah kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang akan berakhir 20 Juli mendatang perlu diperpanjang atau tidak. Keputusan ini akan diumumkan dalam 3 hari mendatang.
"Kami sedang melakukan evaluasi terhadap apakah PPKM dengan jangka waktu dan apakah dibutuhkan perpanjangan perlu dilanjut, kami akan laporkan pada Bapak Presiden. Saya kira dalam 2-3 hari kedepan kita juga akan mengembangkan secara resmi," tutur Luhut.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah Tambah Dana Bansos Rp39,19 T, ini Penggunaannya
Sebaran Penambahan 51.852 Kasus Covid-19 di Indonesia Per 17 Juli 2021
Jokowi Sentil BNPB Tak Maksimal Kampanyekan Memakai Masker
Jawa Timur Catat Penambahan Kematian Covid-19 Terbanyak Per 17 Juli 2021
Jokowi Minta Menkeu Tambah Anggaran untuk Tingkatkan Ketersediaan Obat dan Vitamin
Pendistribusian Obat dan Vitamin untuk Pasien Covid-19
Update Kasus Covid-19 di RI Per 17 Juli: Positif Tambah 51.952 Orang, Sembuh 27.903
INACA Nilai Bisnis Kargo Selamatkan Garuda Indonesia Saat Pandemi Covid-19