Mabes Polri belum terima laporan kematian Bahrumsyah di Suriah
Mabes Polri belum terima laporan kematian Bahrumsyah di Suriah. Martin menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan Kemenlu.
Mabes Polri mengaku belum mendapatkan laporan terkait tewasnya Bahrumsyah, militan ISIS asal Indonesia yang menjadi komandan regu di Suriah. Demikian diungkapkan Kabagpenum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul.
Martinus mengungkapkan tidak terdapat atase kepolisian RI yang di tempatkan di Suriah, sehingga jika ada informasi berkaitan WNI di negara tersebut maka akan berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri.
"Belum dapat (konfirmasi) sampai sekarang. Mekanisme yang ada, bahwa informasi-informasi yang kita dapatkan itu melalui kemenlu dan atau KBRI," ujar Martin kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (16/3).
Selain dari pihak negara sendiri, Martin menjelaskan bahwa informasi bisa juga didapat secara informal dari kepolisian Suriah namun belum ada satupun informasi yang diterima oleh polri.
"Kita mengenal beberapa polisi yang ada disana atau bahkan yang pernah bersama-sama melakulan satu pelatihan. Ini informasi itu bisa diperoleh, tapi sampai sekarang belum ada informasi yang akurat apakah itu benar seorang Bahrumsyah atau bukan. Sampai saat ini, detik ini belum saya dapatkan informasi itu," ungkap Martin.
Meski begitu, Martin menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan Kemenlu.
Meski komunikasi terus terjalin, namun hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah yang tewas tersebut adalah Bahrumsyah atau bukan.
"Tapi menurut data kita, memang Bahrumsyah ada disana (di Suriah) dan kemudian terkait dengan ISIS," terang Martin.
Jika sudah terbukti bahwa itu Bahrumsyah, polri baru akan mengirim tim ke sana namun harus berdasarkan arahan dari Kemenlu.
"Nah apabila itu diminta, kita tentu siap untuk mengirim ke luar negeri. Sekali lagi, mekanisme seperti itu, Kemenlu lah yang meminta kepada kita untuk melakukan investigasi misalnya itu benar adalah Bahrumsyah," tandas Martin.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Apa yang dilakukan Presiden Erdogan saat wisuda anggota Polri? Dalam video yang diunggah akun Instagram @polisi_indonesia, terlihat Erdogan menjabat tangan Briptu Tiara. Terlihat juga beberapa Erdogan mengucapkan sesuatan dan dijawab oleh Tiara.
-
Siapa saja anggota TNI yang terlibat dalam penculikan dan penyiksaan Imam Masykur? Selain itu, Irsyad menyampaikan dalam kasus ini pihaknya telah menetapkan sebanyak tiga anggota TNI sebagai tersangka."Tersangkanya yang sudah diamankan 3 orang. TNI semua ketiganya," kata Irsyad. Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres. Sementara dua anggota TNI lainnya di luar satuan Paspampres."Satu yang dari paspampres yang lain bukan," sebutnya.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa anggota TNI menculik dan menyiksa Imam Masykur? Pomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif anggota TNI terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) hanya karena ekonomi. "(Motif) Uang tebusan. karena tidak saling kenal antara tersangka dan korban," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar saat dikonfirmasi, Senin (28/8).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Baca juga:
Komandan ISIS asal Indonesia tewas di Suriah
Tak ada data diri, Kemlu tak bisa pastikan Bahrumsyah tewas
Polri cek kabar Bahrumsyah pentolan ISIS Indonesia tewas di Suriah
Sepak terjang Bahrumsyah, komandan ISIS yang tewas di Suriah