Mahasiswa Blitar demo tolak Kapolri berstatus tersangka
Di antara pendemo ada yang menggunakan topeng Megawati dan Budi Gunawan.
Front Mahasiswa Revolusioner (FMR) Blitar melakukan aksi di perempatan Lovi Kota Blitar menolak pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Penolakan itu setelah KPK memberikan status kepada Budi Gunawan sebagai tersangka, Senin (19/1).
Meski aksi diikuti oleh beberapa orang saja, namun menjadi perhatian pengguna jalan. Hal ini karena di antara pendemo ada yang menggunakan topeng Megawati dan Budi Gunawan.
"Sejak awal apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi janggal. Dalam pemilihan menteri misalnya, presiden melibatkan PPATK dan KPK. Namun kenapa dalam pemilihan Kapolri justru presiden mengabaikan kedua lembaga ini. Bahkan presiden terkesan mengabaikan KPK yang telah member status kepada Budi Gunawan sebagai tersangka dengan kasus rekening gendutnya. DPR juga terkesan mengabaikan atas status BG yang kemudian merekomendasi BG sebagai Kapolri," kata Mohammad Sobba koordinator aksi dalam orasinya.
Atas dasar tersebut, FMR memberikan lima tuntutan kepada Pemerintah RI. Pertama, tolak calon Kapolri yang mendapat status hukum sebagai tersangka. Kedua, pilih Kapolri yang memiliki komitmen, integritas dan bersih dari korupsi. Tiga, tolak intervensi elit politik yang mengganggu netralitas Polri. Keempat, wujudkan supremasi hukum demi keadilan dan yang kelima, wujudkan tata pemerintahan yang bersih, demokratis dan berwatak kerakyatan.