Mahasiswa peneror bom Singapore Airlines dikenal tidak nyeleneh
"Ilham ngekos bersama tiga temannya yang juga mahasiswa UMN. Kalau rumahnya di Semarang," kata Satpam.
Ilham, mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Tangerang, yang ditangkap Bareskrim Polri karena melakukan teror bom terhadap pesawat Singapore Airlines nomor penerbangan SQ-221 pada Rabu (1/7) lalu, diketahui tinggal di kos-kosan.
Sejak setahun terakhir Ilham ngekos di Perumahan Permata Medang, Cluster Barleria, Blok B1-B21, RT 02/016, Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
"Ilham ngekos bersama tiga temannya yang juga mahasiswa UMN. Kalau rumahnya di Semarang," kata Satpam Cluster Barleria, Ali Jaya, Rabu (8/7).
Menurut Jaya, Ilham diamankan Bareskrim Mabes Polri pada Senin (6/7) sekitar pukul 04.00 WIB. Ketika itu dia sedang tidur di kosan. Selain Ilham, polisi juga membawa tiga temannya yang tinggal di kosan untuk dimintai keterangan
"Pas waktu saur, polisi datang, katanya mau mengamankan Ilham, karena menyangkut kasus pelanggaran hukum. Saya tidak tahu detailnya. Cuma mengantarkan saja," paparnya.
Kemudian pada Selasa (7/7) malam, Ilham sempat kembali ke kosan diantar oleh orang tuanya. Sekitar pukul 21.00 WIB, dia pergi meninggalkan kosan untuk kembali ke Semarang. "Dia sudah pulang dijemput orangtuanya. Kemungkinan ke kosan untuk mengemas barang-barang," jelas Ali.
Setelah kejadian tersebut, tiga teman Ilham juga langsung dijemput orang tuanya meninggalkan kos-kosan tersebut.
Ali mengatakan, dalam kesehariannya, Ilham tidak pernah melakukan hal-hal aneh. Pria berkacamata itu dinilai baik dan suka menyapa. Kegiatan yang dilakukan juga rutin seperti hari biasanya.
"Kegiatannya paling berangkat kuliah, kadang naik motor atau mobil. Saat ini dia lagi magang di Jakarta, berangkat pagi pulang sore, begitu aja. Lalu saatnya saur dia nyari makan di luar. Nggak ada yang aneh-aneh," ujarnya.
Baca juga:
Pengancam bom Singapore Airline ternyata mahasiswa asal Tangerang
Pengirim pesan teror bom di Singapore Airlines mahasiswa UMN
Diancam bom, Turkish Airlines mendarat darurat di India
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Di mana Taman Bambu Tangerang berada? Berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan, taman ini cocok bagi muda-mudi yang ingin bersantai dengan nuansa berbeda di tengah hiruk pikuk perkotaan.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng menggambarkan keragaman di Kota Tangerang? “Tidak hanya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Kaca Berendeng juga menjadi ikon yang merepresentasikan heterogenitas kebudayaan di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, melalui keterangan tertulis.
-
Apa yang terjadi pada vendor akibat konser batal di Tangerang? "Gua rugi nih, enggak dibayar kabur," kata pria berkaos abu-abu itu.Dia juga mengungkapkan saat itu masih mencari keberadaan panitia yang dinyatakan kabur dari lokasi acara semalam. "Makanya gua cariin (panitia) kalau ketemu gua gulung," umpatnya. "Barang gua diancurin ratusan juta. Gua minta tolong kondusifin ini," jelasnya.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Kenapa Bedug Ngamuk Cilongok dipindahkan ke Tangerang? Alasan bedug dibawa ke Banten karena sebelumnya sudah ada bedug yang disimpan di Masjid Kasepuhan Cilongok, sehingga bedug kedua ini dikabarkan ingin ditempatkan satu masjid dengan bedug sebelumnya.