Mahasiswa Unnes jadi korban seminar Dirjen Dikti abal-abal
"Pagi-pagi ada telepon dari nomor tak dikenal, waktu saya angkat orang itu mengaku Pak Rektor," kata Yoan.
Modus penipuan berupa seminar dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) kembali terjadi. Setelah sempat tidak muncul, pelaku kini mulai beraksi kembali dengan menyasar korbannya seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Korbannya kali ini adalah seorang mahasiswa kelahiran Banyumas bernama Sugesti Yoan Ahmad Yani (18). Kejadian yang menimpa Yoan terjadi pada Senin (12/01), sekitar pukul 07.30 WIB. Dalam peristiwa tersebut, Yoan harus kehilangan uang senilai Rp 1.650.000.
Sadar menjadi korban penipuan, Yoan kemudian langsung melaporkan kasus penipuan itu ke Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Saat melapor, Yoan menyebut terlapor mengatasnamakan atau mengaku dirinya sebagai Rektor Unnes, Prof Fathur Rokhman.
Adapun kejadian tersebut bermula saat Yoan menerima telepon dari terlapor. Yoan yang tidak tahu nomor tersebut lantas menjawabnya. Saat itu ia terkejut lantaran orang di ujung telepon mengaku rektor Unnes.
"Pagi-pagi ada telepon dari nomor tak dikenal, waktu saya angkat orang itu mengaku Pak Rektor," ujarnya kepada petugas saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Senin (12/1) sore.
Melalui telepon tersebut, terlapor kemudian memberitahukan bahwa tanggal 17 dan 18 Januari 2015 akan ada seminar di Jakarta. Selanjutnya, Yoan diminta menemani terlapor dalam seminar tersebut.
"Katanya akan ada dana dari Dikti sebesar Rp 5 juta," terang mahasiswa yang tinggal di Jalan Pete Raya nomor 16, RT 05 RW I, Kawasan Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, tersebut.
Mendengar hal itu, Yoan kemudian mendatangi ATM BNI di Kawasan Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang untuk melakukan pengecekan di rekening miliknya.
Namun, setelah dicek tidak ada uang masuk seperti yang dikatakan oleh terlapor melalui telepon. Setelah itu, Yoan justru kembali menerima telepon dari terlapor.
"Dihubungi lagi dan diminta menransfer uang Rp 1.650.000. Bilangnya untuk beli tiket pesawat dan akan diganti oleh Dikti," lanjutnya.
Usai uang ditransfer, Yoan berusaha menanyakan dan konsultasi terkait seminar tersebut ke pihak Unnes. Betapa tekejutnya Yoan saat mengetahui tidak pernah ada seminar di Jakarta seperti yang dimaksud oleh orang mengatasnamakan rektor Unnes tersebut.
"Sudah tanya ke rektorat, ternyata tidak ada seminar. Itu baru sadar kalau saya kena tipu," jelasnya.
Menyadari telah menjadi korban penipuan, Yoan akhirnya memutuskan untuk melapor ke polisi dengan mendatangi petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang.
Laporan Yoan telah diterima oleh petugas dan kini masih dalam penyelidikan petugas penyidik Polrestabes Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga:
Ngaku relawan Jokowi, pasutri tipu belasan Kades di Cianjur
Edarkan materai palsu, honorer Pemkab Rohil ditangkap polisi
Anggota BNN gadungan tipu keluarga maling sapi,minta duit 5 juta
Miris, calo kasus malah berkeliaran di Mapolres Pekanbaru
Dihipnotis, Nana belikan pelaku emas senilai Rp 50 juta
2 Tahun Agus palsukan tiket bus di Terminal Terboyo Semarang
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Kapan Penyu naik ke darat? Penyu hanya datang ke darat untuk bertelur.
-
Apa itu Pepongoten? Pepongoten adalah salah satu kesenian yang lahir dan berkembang di lapisan masyarakat Suku Gayo, Aceh.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.