Mahfud Md: Hanya Terjadi 2,2 Persen Pelanggaran Selama Masa Kampanye Pilkada 2020
Menurut catatan Mahfud, dari 75 ribu acara yang dihelat di 270 titik kontestasi, pelanggaran yang terjadi hanya 2,2 persen, atau bila dirinci, kasus pelanggaran hanya 1.520 pelanggaran.
Menko Polhukam Mahfud Md memastikan kelangsungan masa kampanye Pilkada 2020, berjalan baik. Hingga hari ini, Mahfud berharap tidak terjadi pelanggaran dan semua ditutup dengan baik.
"Saya berterimakasih dan bergembira berdasarkan laporan dari lapangan, baik dari Kepolisian, Bawaslu dan KPU, pelaksanaan kampanye sampai dengan hari ini berjalan baik," ujar Mahfud dalam rekaman video diterima, Sabtu (5/12/2020).
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa alasan Mahfud Md memutuskan untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam? Hari ini saya sudah membawa surat untuk presiden, untuk disampaikan ke presiden langsung tentang masa depan politik saya, yang belakangan ini menjadi perbincangan publik. Dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu presiden. Tapi saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu langsung saya ketemu langsung saya sampaikan surat ini," kata Mahfud dalam pernyataannya di Lampung, Rabu.
Menurut catatan Mahfud, dari 75 ribu acara yang dihelat di 270 titik kontestasi, pelanggaran yang terjadi hanya 2,2 persen, atau bila dirinci, kasus pelanggaran hanya 1.520 pelanggaran.
"Semuanya berjalan baik, pelanggaran kecil sudah diberi peringatan," jelas dia.
Kendati dari 1520 pelanggaran, Mahfud mengaku, ada 16 pelanggaran yang ditindak hingga ranah pidana. Namun dia menyatakan tidak ada yang menjadi perhatian publik dan tidak sampai menjadi klaster penularan Covid-19.
"Jadi saya berharap hari ini tetap dijaga, berjalan tertib, karena biasanya (hari terakhir kampanye) emosi ditumpahkan sekaligus, bikin kerumunan dan tolong dijaga, tim kampanye masing kepada Paslon sanksi masih menanti kalo anda pada hari terakhir melakukan pelanggaran," Mahfud menandasi.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Ditto Radityo
Baca juga:
VIDEOGRAFIS: Benda Wajib di TPS Pilkada Saat Pandemi Covid-19
Tolak Dianggap Pecah, PCNU Sleman Dukung Pasangan Danang-Agus di Pilkada
Ganjar Ingatkan Parpol Tak Buat Kerumunan di Hari Terkahir Kampanye Pilkada 2020
Komisi II akan RDP dengan Kemendagri-Bawaslu-KPU Pastikan Kesiapan Pilkada
Ganjar Siap Gelar Pemungutan Suara Pilkada 2020 di Tengah Lonjakan Covid-19