Mahfud MD: Jangan Terprovokasi Pemerintah Menyerang MUI Melalui Densus 88
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengajak publik tidak berpikir bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) perlu dibubarkan. Termasuk narasi provokasi bahwa pemerintah menyerang MUI melalui Densus 88.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengajak publik tidak berpikir bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) perlu dibubarkan. Termasuk narasi provokasi bahwa pemerintah menyerang MUI melalui Densus 88.
Pernyataan Mahfud ini terkait reaksi sejumlah pihak atas tindakan Densus 88 Antiteror menangkap tiga terduga terorisme di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Selasa(16/11). Ketiganya yakni Farid Ahmad Okbah (FAO), Anung Al-Hamat (AA) dan Ahmad Zain An-Najah (AZ) yang merupakan anggota MUI.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Kapan Mahfud MD menerima Gubernur Rusdy Mastura di kantornya? Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menerima Gubernur Sulteng Rusdy Mastura di Kantor Menko Polhukam RI, Selasa (22/8).
-
Bagaimana Mahfud MD ingin menularkan ketegasannya? Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,” pungkas Mahfud MD.
"Terkait dengan penangkapan 3 terduga teroris yang melibatkan oknum MUI, mari 'Jangan Bepikir bahwa MUI perlu dibubarkan' dan 'Jangan memprovokasi mengatakan bahwa Pemerintah via Densus 88 Menyerang MUI'. Itu semua provokasi yang bersumber dari khayalan, bukan dari pemahaman atas peristiwa," kata Mahfud dalam akun twitternya dikutip merdeka.com, Sabtu (20/11).
Sebelumnya Wasekjen MUI Ikhsan Abdullah mengatakan, Ahmad Zain An Najah yang ditangkap Densus 88 dan ditetapkan sebagai tersangka merupakan pengurus Komisi Fatwa MUI.
"Iya benar, jadi dia itu mewakili atau representasi dari Dewan Dakwah. Jadi di MUI itu kan memang representasi dari ormas-ormas Islam, beliau ini merupakan perwakilan dari Dewan Dakwah, itu yang kita tahu ya," ujar Ikhsan kepada wartawan, Selasa (16/11)
Ikhsan mengaku, pihaknya akan merapatkan langkah selanjutnya untuk merespons hal itu pada malam ini. Pihaknya berjanji akan memberikan pendampingan hukum kepada yang bersangkutan.
"Bila diperlukan karena berkaitan dengan hak-hak hukum, bahwa yang bersangkutan diduga melakukan hal-hal seperti itu ya itu bagian dari penyelidikan dan penyidikan oleh Densus dan penyidik tentu nanti kan," katanya.
Baca juga:
Densus 88 Waspadai Seruan Jihad Melawan Pasukan Khusus Pemberantas Teroris
Densus Belum Temukan TPPU dari Farid Okbah dan Ahmad Zain, Baru Pendanaan Teror
Diduga Terlibat Pendanaan Teroris, Farid Okbah dan Ahmad Zein Terancam 15 Tahun Bui
Keluarga Dapat Penjelasan Soal Farid Okbah, Ahmad Zain & Anung Usai Densus Memeriksa
Stafsus Presiden: Penangkapan Ahmad Zain Tidak Terkait Aktivitas MUI