Mal di Solo segera batasi penggunaan kantong plastik
Sebagian dari mereka akan menerapkan aturan itu secara bertahap.
Pembatasan penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan modern akan mulai diujicoba 21 Februari mendatang. Selain Solo, ada 21 kota lainnya menjadi percontohan.
Sejumlah mal dan toko modern di Kota Solo mengaku siap mendukung pembatasan kantong plastik tersebut. Marketing Communication Manager Solo Paragon Lifestyle Mall, Veronica Lahji mengatakan, mendukung kampanye pembatasan penggunaan kantong plastik sesuai anjuran pemerintah.
"Kami mendukung program atau kampanye pembatasan penggunaan kantong plastik. Kami juga sudah melakukan sosialisasi kepada pemilik gerai, pengunjung dan konsumen," kata Veronica kepada merdeka.com, Jumat (19/2).
Kendati sudah melakukan sosialisasi, lanjut Veronica, pihaknya tidak akan melakukan pemaksaan kepada para pemilik gerai. Demikian juga kepada pengunjung dan konsumen, pihaknya belum akan menerapkan plastik berbayar.
"Itu kan diterapkan di kota besar, seperti Surabaya dan Jakarta. Kalau di Solo saya rasa belum," ujar Veronica.
Dukungan serupa disampaikan Public Relation Solo Grand Mall, Ni Wayan Ratrina. Dia siap menerapkan kantong plastik berbayar. Menurut Ina, sapaannya, sejak Desember tahun lalu, pihak Solo Grand Mall sudah melakukan sosialisasi kepada pemilik gerai dan konsumen.
"Sejak Desember kami sudah melakukan sosialisasi ke pemilik gerai. Kami juga mengarahkan konsumen untuk membawa kantong belanja dari bahan non plastik dari rumah," kata Ina.
Sedangkan soal kantong plastik, dia akan menerapkan sistem berbayar dengan harga mulai Rp 500 hingga Rp 1.000 per kantong.
Kebijakan sama juga diterapkan di The Park Mall, Solo Baru, Sukoharjo. Menurut Public Relation mal terbesar di Jawa Tengah itu, Christina Tri Mawarti, sudah siap dengan penerapan kantong plastik berbayar. Sejak awal Februari lalu, kata dia, sejumlah super market seperti Lotte Mart dan Metro di mal itu bahkan sudah menyiapkan kantong-kantong kertas daur ulang gratis bagi konsumen akan berbelanja.
"Saat masa kampanye nanti, kami memang sengaja menyediakan kantong kertas gratis. Tetapi jumlahnya terbatas, jadi pas uji coba sudah tidak berlaku. Konsumen harus bawa kantong kertas sendiri atau membeli kantong plastik," kata Cristina.
Dukungan pembatasan penggunaan kantong plastik juga dilakukan oleh perusahaan ritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (Alfamart). Mereka bahkan memberikan diskon kepada pelanggan menggunakan tas khusus dari Alfamart buat belanja.
"Kami sengaja memberikan diskon sebagai bentuk partisipasi Alfamart dalam mendukung go green. Kalau menggunakan tas go green dari Alfamart, kami akan berikan diskon setiap kali belanja," kata Regional Corporate Communication Manager Alfamart, Firly Firlandi.