Malam 1 Suro, warga Semarang ritual Kungkum di Tugu Soeharto
Di tempat inilah kono zaman dahulu menjadi tempat bertapa Presiden Kedua Indonesia, Soeharto saat berpangkat Letkol.
Memasuki Malam 1 Suro, ribuan warga Kota Semarang, Jawa Tengah, menggelar tradisi kungkum di dalam anak Sungai Banjir Kanal Barat. Ritual yang dilakukan tepat di bawah Tugu Soeharto, Kampung Bendan Nduwur, Kecamatan Gajahmungkur itu diyakini mampu membawa berkah dalam keadaan apapun.
Irfan Syarifudin, warga Kampung Papanyadan mengatakan, ikut berendam bersama teman-temannya di dalam sungai tersebut untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru Islam. "Selain itu, saya juga berharap bisa selalu sehat dalam kondisi apapun," kata Irfan, kepada merdeka.com, Jumat (24/10).
Sementara, bagi warga RT 04/RW VII, Sampangan, Guntur, dia setiap Malam 1 Suro selalu ikut nyemplung ke dalam sungai dengan harapan bisa mendapatkan kekayaan melimpah dan rumah tangga tenteram serta diberikan kesehatan. "Ya saya berdoa biar seger waras dan tetap sehat selalu," ujar Guntur.
Guntur mengaku, selalu memiliki niatan untuk kungkum bareng ribuan warga lainnya saat Malam 1 Suro lantaran di tempat inilah kono zaman dahulu menjadi tempat bertapa Presiden Kedua Indonesia, Soeharto saat berpangkat Letkol. Sejak saat itu, banyak orang mempercayai bila ikut berendam di sungai dekat Tugu Soeharto itu bisa memperoleh kesaktian seperti Mantan Presiden Soeharto.
"Pak Harto, dulunya pernah bersemedi di sini. Makanya, semua orang setiap Malam 1 Suro berduyun-duyun datang ke sini untuk njamasi keris dan golok sebagai pusaka orang Jawa," katanya.
Tak hanya itu saja, hilir Sungai Banjir Kanal Barat di Tugu Soeharto merupakan pusat pertemuan arus anak Sungai Kreo dari timur, Sungai Ungaran di sisi selatan dan Kaligarang di utara. Hal tersebut, dipercaya mampu menghilangkan segala jenis penyakit.
"Saya baru pertama kali mencoba kungkum di sini dan ternyata saya merasakan kesegaran airnya berbeda-beda. Kalau yang di pertemuan arus Kali Kreo rasanya dingin tapi bila kita berendam di arus Sungai Ungaran rasanya hangat," kata Sayudi, warga Brebes yang datang bersama keluarganya.