Malam Ini, Pasar Makanan Khas Tionghoa di Banyuwangi Kembali Buka
Anas mengatakan, pasar Pecinan Street Food tidak sekadar memikat kunjungan wisata dan menggerakkan ekonomi masyarakat, namun juga menjadi jembatan kebudayaan yang beragam di Indonesia.
Bila ingin menikmati kuliner khas Tionghoa, masyarakat bisa berkunjung ke Pecinan Street Food di kawasan Kelenteng Hoo Tong Bio, Jalan Ikan Gurami , Kelurahan Karangrejo, Kabupaten Banyuwangi. Pasar kuliner tersebut kembali dibuka nanti malam, Jumat (7/2).
Pasar kuliner khas Tionghoa tersebut menjadi destinasi wisata baru yang diresmikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat perayaan Festival Imlek pekan lalu, Jumat (31/1).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Anas mengatakan, pasar Pecinan Street Food tidak sekadar memikat kunjungan wisata dan menggerakkan ekonomi masyarakat, namun juga menjadi jembatan kebudayaan yang beragam di Indonesia.
"Tapi juga jembatan kebudayaan untuk saling memahami, Indonesia harus menjadi rumah bagi siapa saja, tidak pandang latar belakang suku, agama, ras dan antar golongan," kata Anas melalui akun resminya, @azwaranas.a3, Jumat (7/2).
©2020 Merdeka.com
Koordinator Kelenteng Hoo Tong Bio Alexander Martin mengatakan, sepanjang 300 meter kawasan Klenteng bakal dipenuhi aneka makanan mulai dari ayam kunpao, dimsum, bakcang, lontong cap go meh, bebek dan ayam Peking, bakcang, hingga teh Luo Han Kuo. Bagi yang muslim, jangan khawatir, kuliner ini dijamin halal.
"Masyarakat Banyuwangi sangat majemuk, ada banyak etnis dan agama. Namun, kami menyadari bahwa mayoritas adalah muslim. Sehingga kami dan seluruh pedagang sepakat hanya menyediakan masakan halal. Sehingga siapa saja bisa datang dan berwisata kuliner di sini tanpa ragu. Dijamin halal dan enak," kata Alex.
Pasar kuliner khas Tionghoa, kata Alex, akan terus dibuka setiap Jumat malam. Tidak hanya buka saat Festival Imlek pada pekan lalu.
©2020 Merdeka.com
Selain makanan khas Tionghoa, di sana juga dijual aneka makanan, di sana juga tersaji aneka jajanan seperti kue keranjang, manisan Tiongkok, bakpao ayam, dan bakcang. Serta aneka minuman, seperti teh bunga krisan, kopi, dan masih banyak lainnya.
Pasar Pecinan Street Food akan buka mulai sore ini pukul 16.00 WIB sampai nanti malam pukul 21.00 WIB.
Selain Pecinan Street Food, di Banyuwangi juga terdapat sentra kuliner khas Timur Tengah, Arabian Street Food di sepanjang Jalan Bangka, Kelurahan Lateng, Banyuwangi setiap Kamis malam.
"Sama seperti Arabian Street Food di Kampung Arab, kuliner memang menyatukan semuanya, tanpa memandang suku, agama, etnis dan sebagainya," kata Anas.
(mdk/hhw)