Mantan Ketua Wantimpres Sri Adiningsih Dimakamkan di Yogyakarta
Salah satu guru besar terbaik FEB UGM itu dikenal sebagai pribadi yang ramah, peduli, dan menyenangkan oleh para kolega serta mahasiswanya.
Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Prof. Dr. Sri Adiningsih tutup usia di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta pada Sabtu (17/6) malam. Sri Adiningsih rencananya dimakamkan di pemakaman Gunung Sempu Hills Memorial Park, Yogyakarta, Minggu (18/6).
"Prof Sri mengembuskan napas terakhir di RSUP dr. Sardjito pada hari Sabtu, 17 Juni 2023, pukul 18.37 WIB di usia 62 tahun," kata Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM Prof. Didi Achjari dalam keterangan resmi FEB UGM di Yogyakarta.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kenapa berita tentang PM Singapura yang menyinggung Indonesia diedit? Kesimpulan PM Singapura mengomentari Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama adalah hoaks. Faktanya judul dalam artikel itu telah diedit.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
"Civitas akademika FEB UGM merasakan duka yang mendalam atas kepergian beliau. Semoga mendiang diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya, serta memperoleh tempat terbaik di sisi-Nya," ujar dia.
Menurut Didi, salah satu guru besar terbaik FEB UGM itu dikenal sebagai pribadi yang ramah, peduli, dan menyenangkan oleh para kolega serta mahasiswanya.
"Prof. Sri Adiningsih memberikan begitu banyak kontribusi terhadap UGM, khususnya bagi Fakultas Ekonomika dan Bisnis," ucap dia, dikutip Antara.
Profil Sri Adiningsih
Prof. Sri merupakan lulusan sarjana dari Program Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi UGM.
Pada 1989, Sri kemudian menempuh gelar Master of Science (M.Sc.) dari University of Illinois at Urbana-Champaign di Amerika Serikat.
Di universitas yang sama, ia menempuh gelar doktor bidang ilmu ekonomi. Setelah mendapat gelar tersebut, Prof. Sri Adiningsih melanjutkan karir sebagai dosen dan peneliti di UGM.
Ia mengajar beberapa mata kuliah di FEB UGM, antara lain Perekonomian Indonesia, Makroekonomika, Bank dan Lembaga Keuangan, dan Workshop Ekonomika Moneter.
Dia juga mendapatkan amanah menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM. Beliau dilantik sebagai guru besar di UGM pada tahun 2012. Kemudian, mendapatkan amanah menjadi Ketua Pengelola Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) FEB UGM pada tahun 2014.
Prof. Sri Adiningsih juga mengukir sederet prestasi di luar UGM, antara lain pernah dipercaya sebagai adviser/ principal economist Exim Securities pada tahun 1997, anggota tim ahli penyiapan materi GBHN bidang Wanhankamnas tahun 1998, serta anggota pada Ombudsman BPPN sejak 1999.
Sri juga pernah ditunjuk sebagai anggota Tim Ahli Panitia Ad Hoc MPR pada tahun 2001 dan kemudian terpilih menjabat sebagai Sekretaris Komisi Konstitusi. Tak hanya itu, ia juga terlibat aktif sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) serta menjadi Founder dari Institute of Social Economic & Digital (ISED).
Pada 2014-2019, dia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada periode pertama Presiden Joko Widodo.
Berbagai penghargaan dan prestasi yang pernah diperoleh Sri Adiningsih, antara lain penghargaan Kesetiaan 35 Tahun dari UGM pada 2021 dan Satyalancana Karya Satya XXX dari Pemerintah Republik Indonesia pada 2019 serta menerbitkan banyak artikel jurnal dan buku tentang ekonomi.
(mdk/gil)