Mantan teroris: Dulu kami membela muslim yang tertindas
Mantan narapidana terorisme Agus Dwikarna mengatakan cara dan tujuan pelaku terorisme sekarang berbeda dengan dulu. Pada era dia, tidak pernah terjadi penyerangan terhadap aparat secara membabi-buta seperti sekarang ini.
Mantan narapidana terorisme Agus Dwikarna mengatakan cara dan tujuan pelaku terorisme sekarang berbeda dengan dulu. Pada era dia, tidak pernah terjadi penyerangan terhadap aparat secara membabi-buta seperti sekarang ini.
"Ghirah (hasrat) dan tujuan 'jihad' di zaman kami berbeda dengan sekarang. Dulu kami berangkat ke Afghanistan dan Ambon murni ingin membela sesama Muslim yang tertindas," kata dia di Jakarta, Jumat (14/7) seperti dikutip Antara.
Agus yang pernah dipenjara 11 tahun di Filipina atas tuduhan membawa bahan peledak di Bandara Ninoy Aquino dan terlibat aksi terorisme pada 2002 itu, menegaskan bahwa ia bersama para mantan narapidana terorisme siap mendukung penuh upaya pencegahan radikalisme terorisme yang dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Karena kami pernah berada di sana sehingga banyak tahu seluk beluk sel-sel terorisme di Indonesia," ujar dia.
Terkait program deradikalisasi atau pembinaan yang dilakukan BNPT selama ini, Agus menilai program itu sangat bagus dan harus terus ditingkatkan. Hanya, kata dia, perlu sosialisasi lebih banyak lagi agar semua bisa memahami maksud dan tujuan program tersebut.
Hal senada dikemukakan Iqbal Husaini alias Romli alias Rambo. Menurut dia, adanya penolakan program deradikalisasi karena program itu masih belum membumi. "Di kalangan masyarakat umum, masih banyak yang tidak paham dengan program itu, bahkan ada yang antipati, apalagi kelompok radikal," kata pria yang pernah mendekam di penjara selama empat tahun karena terlibat pengiriman senjata dalam konflik Ambon.
Menurut dia, BNPT perlu melakukan kampanye secara masif agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan program deradikalisasi tersebut. Dalam hal ini, BNPT tidak bisa sendiri dan harus melibatkan tokoh agama dan juga mantan narapidana terorisme.
"Karena sangat sulit mendekati kawan-kawan yang masih memiliki pemikiran keras. Terlebih pola gerakan kelompok radikal sekarang tidak hanya di ranah offline, tapi telah menyasar dunia online (dunia maya)," kata Rambo.
Baca juga:
Muslim radikal di Jerman ketahuan tidak paham Alquran
ASEAN jadikan Indonesia contoh cara tangani kelompok radikal
Densus 88 kembali tangkap terduga teroris bom panci di Bandung
Antisipasi serangan teroris, polisi Karanganyar dibekali bela diri
Teror kian marak, revisi UU Terorisme harus dikebut
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas