Marak akun palsu pejabat Bontang, isinya minta pulsa ke followers
Sederetan nama pejabat di Kota Bontang yang menjadi korban pencatutan untuk penipuan adalah Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase dan Ketua DPRD Bontang Nursalam, mantan Wali Kota Bontang dua periode Sofyan Hasdam dan pejabat KPU Kota Bontang.
Warga kota Bontang, Kalimantan Timur, belakangan ini dibikin jengah dengan dugaan tindak peretasan dan pemalsuan akun media sosial pejabat di Bontang untuk meminta pulsa. Tim siber Polri tengah melacak dan memburu para pelaku.
Sebaran akun palsu itu nyaris menipu warga Bontang untuk menyetor pulsa. Aksi kejahatan itu terbongkar, setelah warga lebih jeli, dengan menghubungi langsung pejabat bersangkutan, menanyakan kebenaran permintaan pulsa itu.
"Kalau lengah sedikit, bisa tertipu," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (7/7).
"Ya sebaiknya memang, warga yang dimintai pulsa itu, menghubungi langsung pemilik akun. Apa benar meminta pulsa? Di era teknologi modern ini, semua bisa jadi media untuk kejahatan," ujar Ade.
Dari keresahan masyarakat di Bontang itu, tim siber Polri tengah melacak keberadaan si pembuat akun palsu yang mencatut nama pejabat dan mantan pejabat di Bontang.
"Tim patroli siber sedang bergerak ya sekarang ini," ungkap Ade.
Sederetan nama pejabat di Kota Bontang yang menjadi korban pencatutan untuk penipuan adalah Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase dan Ketua DPRD Bontang Nursalam.
Selain itu juga, muncul nama Sofyan Hasdam, mantan Wali Kota Bontang dua periode, pejabat KPU Kota Bontang, pejabat di Pemkot Bontang dan juga pejabat di perusahaan PT Badak LNG.
"Mereka yang merasa dirugikan dengan pencatutan nama di media sosial itu, segera melapor ke kami, dan akan diusut setuntas-tuntasnya," ungkap Ade.
Keterangan diperoleh merdeka.com, pencatutan nama tidak hanya melalui media sosial, melainkan aplikasi pesan instan. Modusnya sama, meminta uang dan pulsa ke daftar kontak maupun pengikut di akun media sosial.