Polisi Periksa Pemilik Ponpes Viral Perbolehkan Tukar Pasangan: Samsudin Sengaja buat Konten Fiktif
Polisi Buka Suara soal Viral Aliran Sesat Boleh Tukar Pasangan: Itu Dilakukan Samsudin buat Tambah Subscriber
Polisi Buka Suara soal Viral Aliran Sesat Boleh Tukar Pasangan: Itu Dilakukan Samsudin buat Tambah Subscriber
Polisi Periksa Pemilik Ponpes Viral Perbolehkan Tukar Pasangan: Samsudin Sengaja buat Konten Fiktif
Kapolres Blitar AKBP Wiwit Adisatria membenarkan bahwa video aliran sesat yang memperbolehkan jamaahnya bertukar pasangan tanpa harus menikah.
Ia menjelaskan video tersebut merupakan konten yang dibuat oleh Samsudin dan dibuat di wilayah Jawa Barat.
"Dari interogasi yang dilakukan Polres Blitar, Samsudin mengakui bahwa dirinya sengaja membuat konten tersebut hanya untuk menaikkan subscriber."
"Samsudin sengaja membuat konten fiktif (tidak ampaikan untuk video viral yang dilakukan Samsudin itu ada hal yang harus saya tegaskan pertama bahwa video itu dibuat hanya untuk menaikkan subscriber yang bersangkutan kedua pengobatan itu tidak ada," jelas Wiwit, Selasa (27/2).
Wiwit pun memastikan bahwa aliran sesat yang beredar di media sosial tersebut fiktif belaka.
Dirinya juga memastikan tidak ada aliran sesat di Kabupaten Blitar seperti yang ada di video tersebut.
"Yang disebutkan di video itu fiktif tidak ada di wilayah kabupaten Blitar,"
kata Wiwit.
merdeka.com
Kapolres menegaskan bahwa Polres Blitar tidak akan tinggal diam terkait video yang meresahkan masyarakat tersebut. Pihaknya telah mendatangi Samsudin atau yang terkenal dengan sebutan Gus Din, untuk klarifikasi terkait hal itu.
Hasilnya, Samsudin mengakui kesalahannya dan siap untuk memberikan klarifikasi terkait video aliran sesat bertukar pasangan. Jika Samsudin tidak membuat klarifikasi, maka Polres Blitar bakal melanjutkan proses hukumnya.
"Deskripsi video di bawah ada disclaimernya ini agak culas dan meresahkan yang bersangkutan pagi ini berjanji membuat klarifikasi terkait video itu karena ini meresahkan," kata Wiwit.
Ditanya soal proses hukum lanjutan, Wiwit masih akan menunggu janji dari Samsudin membuat klarifikasi. Jika tidak ada klarifikasi maka pihaknya akan mengambil sikap tegas terhadap kasus ini.
"Perlu kedewasaan untuk yang melihat atau yang membuat tidak perlu membuat konten yang meresahkan untuk meningkatkan follower. Ini perlu kedewasaan dari konten kreator maupun masyarakat,"
kata Wiwit.