Marak Penyakit Mulut & Kuku Hewan Ternak di Jatim, Ini Cara Mencegahnya
PMK sendiri terbilang ganas dengan tingkat penularan mencapai 90 hingga 100 persen.
Sejumlah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur sedang dilanda penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Di antaranya terjadi pada sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi.
Peternak di Banyuwangi diimbau untuk tidak membeli ternak dari luar kota dalam beberapa waktu. Langkah ini sebagai alternatif untuk mengantisipasi risiko penularan PMK pada ternak-ternak yang ada di Banyuwangi. PMK sendiri terbilang ganas dengan tingkat penularan mencapai 90 hingga 100 persen.
-
Apa saja penyebab bau mulut pada kucing selain penyakit gigi? Selain gangguan ginjal dan penyakit gigi, makanan yang tidak sesuai, infeksi mulut, ataupun kondisi kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan bau mulut pada kucing.
-
Apa itu penyakit keturunan? Penyakit keturunan juga dikenal sebagai penyakit genetik, yaitu kondisi kesehatan yang disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada genetik yang diwariskan dari orang tua kepada anak.
-
Kapan biasanya gejala penyakit cakar kucing muncul? Gejala ini biasanya muncul 3–10 hari setelah terkena cakaran atau gigitan kucing. Namun, pada beberapa kasus, gejala bisa muncul hingga beberapa minggu atau bulan kemudian.
-
Apa saja jenis-jenis penyakit keturunan? Ada tiga jenis penyakit keturunan, yaitu Penyakit Monogenik, Penyakit Multifaktorial, dan Penyakit Kromosom.
-
Apa saja penyakit kulit yang sering dialami kucing? Berikut ini, kita akan membahas sepuluh penyakit kulit yang sering mengintai kucing dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menjaga kulitnya tetap sehat.
"Jadi kalau dalam satu kandang ada satu yang terkena PMK hampir dipastikan yang lain juga terjangkit penyakit ini," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyuwangi, dr. Nanang Sugianto, Senin (9/5).
Atas maraknya PMK ini, Nanang meminta para peternak untuk bersama-sama siaga mencegah penularan agar tidak menjalar ke Banyuwangi.
"Yang pertama kami meminta masyarakat untuk tidak membeli ternak dari luar daerah, begituan sebaliknya jangan kita mengeluarkan ternak ke luar Banyuwangi dan cukup memutar di Banyuwangi," cetus Nanang.
Selain itu, para peternak juga diminta untuk tidak panik dan terburu-buru menjual ternaknya atas maraknya fenomena PMK.
"Yang ketiga, para setidaknya tidak panic selling," ujarnya.
Dia menyebut populasi ternak di Banyuwangi didominasi oleh sapi, kambing dan domba. Dengan rincian populasi sapi mencapai 140 ribu lebih ekor, sedangkan kambing dan domba di kisaran 240 ribu ekor.
Hingga kini, Pemprov Jatim mencatat ada 1.247 ekor ternak sapi di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto terjangkit PMK.
(mdk/ray)