Marak penyelundupan narkoba di Nunukan, TNI akui prajurit lengah
Mereka juga mengakui ada kemungkinan ada anggota TNI main mata dengan para penyelundup.
Komandan Satgas Pamtas Yonif 521/Dadah Yudha, Letkol Inf Slamet Winarto mengatakan, maraknya penyelundupan barang terlarang seperti narkotika jenis sabu dari Malaysia ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, akibat lengahnya prajurit dalam menjaga perbatasan.
"Memang prajurit penjaga perbatasan tidak jeli melakukan pemantauan dan pengawasan, terhadap orang-orang yang melintas batas dari Malaysia atau sebaliknya, sehingga penyelundupan barang-barang terlarang masuk Kabupaten Nunukan tetap marak," kata Slamet di Nunukan, seperti dilansir dari Antara, Jumat (25/9).
Slamet mengakui, pelintas batas membawa barang-barang terlarang seperti narkoba jenis sabu dari Malaysia, sengaja memanfaatkan kelengahan prajuritnya yang menjaga pos-pos perbatasan seperti di Pulau Sebatik, Kecamatan Serimenggaris, dan Tembalang, Kecamatan Sebuku.
Menurut Slamet, para penyelundup juga sangat lihai memantau gerak-gerik prajurit satuan tugas pengaman perbatasan, sehingga mudah melakukan penyelundupan narkoba maupun barang-barang terlarang lainnya.
Seperti kasus sabu seberat 2,8 kilogram yang ditangkap aparat Polres Nunukan di Hotel Gita Jalan Pelabuhan Baru, 17 September 2015 lalu. Narkoba itu diselundupkan oleh tiga pelaku melalui patok perbatasan RI-Malaysia nomor "3" di Desa Ajikuning, Kecamatan Sebatik Tengah. Padahal di patok itu juga ada prajurit yang menjaga pos perbatasan.
Slamet berdalih, kemungkinan besar pelaku memasuki wilayah RI di Desa Ajikuning itu saat prajurit sedang melakukan patroli, atau ada kegiatan lain menyebabkan pos perbatasan sedang kosong.
Lantaran semakin maraknya penyelundupan sabu melalui Kabupaten Nunukan, Slamet menyatakan lebih waspada. Karena menurut dia tidak tertutup kemungkinan ada aparat kepolisian maupun TNI terlibat dan berkolaborasi dengan pelaku, sehingga sangat mudah masuk wilayah RI melalui pos-pos perbatasan.
"Tidak tertutup kemungkinan ada oknum-oknum aparat (polisi maupun TNI) yang terlibat atau bertindak sebagai mata-mata, sehingga pelaku-pelaku penyelundupan sabu maupun barang ilegal lainnya dari Malaysia mudah masuk melalui pos-pos perbatasan," ucap Slamet.