Marwan Jafar PKB Sebut Ada Sosok 'Hantu' yang Intervensi Pansus Hak Angket Haji
Banyak lobby dari pihak luar agar pansus berproses secara lunak tanpa menyinggung lainnya
Anggota Pansus Hak Angket Haji DPR RI F-PKB Marwan Jafar, mengungkapkan bahwa ada sosok hantu yang mengintervensi proses pansus penyelenggaraan haji 2024.
Hal itu dia rasakan, saat hasil rapat yang disepakati sudah bagus. Namun, pagi harinya semua berubah.
- Pujian Menag Yaqut untuk Anggota Pansus Haji: Marwan Ja'far Sahabat Dekat, Saya Timses Beliau
- Jubir Menag Sindir Balik Anggota Pansus Haji Marwan Ja'far soal 2 Kali Mangkir Pemanggilan: Sumbernya dari mana?
- Pansus Angket Haji Sebut Ada Konspirasi Terkait Pemberangkatan dan Pembayaran Jamaah
- DPR Ungkap Penyebab Pansus Angket Haji Akhirnya Dibentuk, Kemenag Diduga Tutupi Masalah Ini
"Jadi rapat malam itu eh tim khusus yang diwakili oleh masing-masing fraksi itu sudah bagus sebetulnya eh paginya berubah semua kalimatnya, saya meyakini dan saya yakin-seyakinnya bahwa sebelum itu memang ada beberapa pihak yang melakukan intervensi terhadap pansus," kata Marwan, saat diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9).
Selain itu, banyak lobby dari pihak luar agar pansus berproses secara lunak tanpa menyinggung lainnya.
"Ya namanya pihak ini kan kayak hantu kan enggak bisa kelihatan tapi rasanya ada dan ada beberapa telepon beberapa lobby dan seterusnya supaya pansus ini lunak dan seterusnya," ungkap dia.
Meskipun, kata Marwan, awal terbentuknya pansus tidak memberikan efek apapun. Namun, semakin berjalan pansus tersebut menimbulkan dampak luar biasa pada pihak yang dianggap melanggar.
"Itu memang ada jadi oleh karena itu pada dasarnya meskipun saya masuk ini kan sudah di tengah agak ujung ini jadi saya tidak mengikuti dari awal karena saya ditugaskan di tengah ke ujung ya setelah saya masuk agak dinamis lah gitu, setelah saya masuk agak dinamis," papar dia.
"Dan ya merubah konstelasi yang enggak di yang ada di dalam itu awalnya awalnya kan sunyinya begitu awalnya sejenis dan saya masuk ya lumayan lah dikit-dikit bisa mempengaruhi banyak hal," sambungnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, bahwa hasil dari pansus akan dibawa pada sidang rapat paripurna terakhir pada Senin 30 September 2024.
"Jadi paripurnanya nanti di bamus tanggal 30 mudah-mudahan pak ketua segera tanda tangan, karena tadi pagi yang belum tanda tangan tinggal ketua, yang wakil ketua wakil ketua sudah tanda tangan semua," pungkas Marwan.
Penyelenggara Haji Disebut Amburadul
Marwan Jafar juga mengungkapkan bahwa penyelenggara haji 2024 sangat berantakan. Terjadi korupsi hingga pungli yang sangat luar biasa. Dia mencontohkan, transportasi yang digunakan selama penyelenggara haji tidak berjalan sesuai dengan ketentuan.
"Memang pelaksanaan haji kemarin itu memang ya amburadul betul jadi misalnya Garuda sambil contoh Garuda itu tidak ada pesawat cadangan sama sekali jadi oleh karena itu delaynya kan luar biasa itu orang sudah keluar hotel mau di angkut pesawat ini enggak ada pesawatnya orang balik ke hotel lagi 24 jam misalnya," kata Marwan.
Selain itu, konsumsi yang disediakan untuk para jemaah juga tidak sesuai. Bahkan, ruangan untuk jemaah pria dan wanita tidak dipisah.
"Pemerintah Arab Saudi menambah space tapi di sini spacenya jangan-jangan dijual enggak ada space sama sekali itu perempuan laki-laki itu satu tenda. Jadi diduga saya katakan diduga saya tidak menuduh ya diduga kuat memang korupsinya luar biasa punglinya saya bahasa saya punglinya luar biasa," ungkap dia.
Dia pun mengaku sedih dan merasa miris atas pelayanan penyelenggaraan haji 2024. Sehingga, salah satu usulan yang muncul dalam pansus agar pemerintahan ke depan tak asal pilih sosok untuk menjadi menteri agama.
"Soal pelayanan haji tahun 2024 ya memang menyedihkan sekali dan sangat ironis sebagai negara yang mayoritas berpenduduk muslim Saya kira itu memalukan sekali itu pelaksanaannya sangat tidak kompeten dan tidak kredibel kementerian agama itu terutama menteri agamanya," tegasnya.
"Ada yang menarik di situ usulan di pansus itu ada yang menarik nya tapi saya tidak yang mengusulkan itu tapi ada pihak lain yang mengusulkan bahwa pemerintahan mendatang tidak boleh memilih orang seperti ini ada di dalam rekomendasi itu kesimpulan dan rekomendasi tidak boleh memilih orang yang seperti ini pilihlah orang yang cakap dan kompeten dalam melayani pelaksanaan haji kira-kira seperti itulah," kata Marwan.