Masih pakai lampu teplok, ibu di Mentawai curhat ke Menko Puan
Sang ibu itu mengeluhkan persoalan perekonomian dan masih terbatasnya infrastruktur.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani hari ini berkunjung ke Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Kunjungan kerja itu untuk meninjau Mentawai pasca-gempa dan tsunami pada 2010 lalu.
Dalam kunjungan kerja itu, Puan secara spontan memberi bantuan untuk anak-anak Mentawai, yakni sebuah mobil khusus antar jemput anak-anak sekolah.
Puan yang didampingi sejumlah pejabat dari Jakarta, awalnya berdialog dengan seorang ibu Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis, (28/4) lewat siaran pers.
Dalam dialog, Puan memberi kesempatan pada ibu itu untuk menyampaikan harapan-harapannya pada upaya pemerintah memulihkan kondisi Mentawai.
Puan bertanya ke seorang ibu yang hadir ke acara itu. “Naik apa ke sini?” ujar Puan mengawali dialog. “Jalan kaki,” sahut sang ibu.
Puan lantas memberi kesempatan pada sang ibu itu untuk menyampaikan harapan-harapannya. Hal yang disampaikan ternyata mengejutkan Puan.
“Saya ingin anak-anak sukses. Menjadi seperti Ibu Puan,” ujar sang ibu yang punya lima anak itu.
Sambil tersenyum, Menko Puan mengamini harapan sang ibu tersebut. Sang ibu lantas mengeluhkan kondisi jalan di Mentawai yang masih buruk. “Jalannya masih belum seperti di kota,” ujar sang ibu.
Puan lantas memanggil seorang ibu lainnya. Kali ini seorang ibu yang merantau dari Medan. Suaminya seorang petani pisang. Kini mereka sudah punya empat anak.
Sang ibu itu mengeluhkan persoalan perekonomian dan masih terbatasnya infrastruktur. Bahkan ia belum menikmati listrik.
“Masih pakai lampu teplok,” keluhnya.
Tak hanya itu, dia juga minta didirikan menara. Sehingga bisa berkomunikasi dengan lancar. Saat ini, sulit mendapatkan sinyal komunikasi di Mentawai.
Menurutnya, akses transportasi di Mentawai juga masih sangat terbatas. “Dari dusun ke dusun sering jalan kaki,” katanya.
Jawaban sang ibu langsung menggugah puan tentang cara anak-anak Mentawai berangkat ke sekolah. “Berapa jarak anak ke sekolah?” kata Puan.
“Sembilan kilometer,” jawab sang ibu.
Spontan, keluhan dan jawaban sang ibu itu langsung menggerakkan Puan untuk mencarikan solusi.
"Saya minta menteri dan perwakilan menteri yang hadir di sini tidak hanya mencatat, tapi harus dilakukan,” ujar Puan yang dalam kesempatan itu didampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) Willem Rampangilei.
Puan pun langsung menjanjikan bantuan sebuah mobil. “Saya akan berikan satu unit mobil antar jemput anak sekolah, bantuan PMK. Dirawat ya mobilnya, supaya bisa mengantar anak sekolah yang paling jauh,” ucapnya.
Menurut Puan, pemerintah akan berupaya memperbaiki infrastruktur di Mentawai. Namun, menteri asal PDI Perjuangan itu juga wanti-wanti agar warga tetap bergotong royong membantu pemerintah. “Kalau saya datang ke sini, insya Allah jalannya sudah dicor,” katanya.
Baca juga:
Pemerintah akan percepat pembangunan Kepulauan Mentawai
Menko PMK: Pendidikan harus bisa membentuk pribadi yang berkarakter
Menteri Puan akui pembagian bantuan pemerintah di Tolikara tak rata
Menteri Puan sebut 65 persen tenaga kerja Indonesia lulusan SMP
PDIP klaim Jawa Tengah penghasil ikan terbaik di Indonesia
-
Bagaimana Puan Maharani mendukung pengembangan kerajinan tembaga di Desa Tumang? “Saya meminta Bupati Boyolali M Said Hidayat untuk membantu agar sentra usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Tumang terus berjalan dan di kemudian hari juga ada regenerasi yang dibantu terkait dengan pelatihan untuk perajin,” Selain itu, Puan mengaku bahwa ia siap mendukung tenaga kerja sesuai dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Boyolali saat ini, yaitu dari Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) ada pendidikan muatan lokal, yaitu kerajinan tembaga.
-
Mengapa Puan Maharani menekankan pentingnya negara berkembang bersatu? "Kita harus berdiri bersama melawan kebijakan berbagai negara yang menghambat kemajuan negara berkembang, seperti kebijakan diskriminatif dan proteksionisme," ucapnya.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Di mana sentra kerajinan tembaga yang dikunjungi Puan Maharani? Di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, terdapat sebuah sentra kerajinan tembaga dan kuningan.
-
Apa yang diputuskan oleh Puan Maharani mengenai rapat paripurna? Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan alasan rapat paripurna DPR tidak lagi menyebutkan jumlah kehadiran anggota dewan secara virtual. Padahal, sebelumnya selama masa pandemi Covid-19 anggota dewan diperbolehkan hadir secara virtual.