Masuk DPO KPK, Novanto sempat tukar mobil di Kemang sebelum kabur ke Bogor
Dari kediamannya tersebut Novanto menggunakan mobil milik Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Timur Partai Golkar Aziz Samual.
Terdakwa kasus megakorupsi e-KTP Setya Novanto mengaku sempat berganti mobil saat dicari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Itu diungkapkan Novanto saat bersaksi untuk terdakwa kasus perintangan penegakan hukum e-KTP, Bimanesh Sutarjo.
"Sempat (menukar mobil). Kalau enggak salah di daerah Kemang," ujar Novanto bersaksi untuk terdakwa Bimanesh Sutarjo dalam kasus merintangi proses hukum e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat (27/4).
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Siapa yang disebut oleh Agus Rahardjo sebagai orang yang meminta kasus korupsi e-KTP dengan terpidana Setya Novanto dihentikan? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Apa yang dilimpahkan Kejagung ke Kejari Jaksel dalam kasus korupsi timah? Kejaksaan Agung (Kejagung) melimpahkan tahap II, menyerahkan tersangka dan barang bukti kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
Pada 15 November 2017, Setya Novanto dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Gedung KPK. Namun Novanto tidak datang. Dia berangkat dari kediamannya di Wijaya, Kebayoran, Jakarta Selatan bersama dengan ajudannya Reza Pahlevi. Dari kediamannya tersebut Novanto menggunakan mobil milik Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Timur Partai Golkar Aziz Samual.
Dari kediamannya itu, Novanto menuju Kemang, Jakarta Selatan. Dia beralasan hendak berganti mobil yang dipakai dengan mobil lainnya yang juga milik Aziz. Menurut Novanto, mobil tersebut diantar sopir Aziz menuju Kemang.
Namun dia tak menjelaskan lebih rinci perihal pergantian mobil. Novanto hanya mengatakan pergantian mobil demi alasan kenyamanan.
Setelah menukar mobil, Novanto yang pada saat itu dijadwalkan pemeriksaan di Gedung KPK justru memilih bertolak ke kawasan Bogor. Di dalam perjalanan menuju Bogor, Novanto menerima kabar bahwa penyidik KPK mendatangi kediamannya.
Mendengar kabar tersebut, Novanto malah menyuruh ajudannya untuk terus melaju menuju Sentul hendak mencari penginapan. Dia beralasan ingin segera menonton televisi dan melihat kabar saat kediamannya disambangi penyidik KPK.
"Saat melihat pemberitaan besar. Ketua DPR tengah dicari penyidik KPK," kata dia.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Beri keterangan berbeda dengan perawat, Setnov diingatkan hakim untuk jujur
Setya Novanto bersaksi di sidang Bimanesh Sutarjo
Divonis 15 tahun penjara, Novanto stres dan belum putuskan soal banding
Ternyata Setnov sembunyi di Bogor saat jadi DPO KPK
Setya Novanto mengaku tak kenal dokter Bimanesh
Usut aliran dana e-KTP, KPK periksa eks Bendahara Golkar Jateng