Masuk masa pensiun, Budi Waseso akan fokus jadi bapak rumah tangga
Kendati mulai dilirik oleh sejumlah partai politik (parpol), mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) tetap bergeming. Namun, dia menyatakan siap jika suatu saat diminta untuk mengemban tugas negara.
Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso memasuki masa pensiun, terhitung sejak hari ini 1 Maret 2018. Praktis, Budi Waseso harus menanggalkan jabatannya sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Ditemui sebelum pelantikan Kepala BNN baru di Istana Negara, Kamis (1/3), Budi sudah siap memasuki masa pensiun. Setelah keluar dari jabatan struktural di BNN, ia mengaku ingin fokus pada keluarga.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Kapan program KBNS digagas oleh Presiden Soeharto? Salah satu kebijakan industrialisasi sektor usaha otomotif ala Presiden Soeharto adalah program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Siapa yang menjabat sebagai Direktur Utama BNI? Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, eksistensi turnamen ini yang konsisten diselenggarakan dan mengundang Para Pemain Golf Top dari seluruh Dunia, telah mendorong BNI untuk terus mendukung kegiatan ini dan berkomitmen sebagai Title Sponsor terhadap Indonesian Masters 2023.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Di mana pemakaman Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto dilaksanakan? Alm Bom Soerjanto dimakamkan dengan cara militer di pemakaman Al-Azhar Memorial, Karawang.
-
Siapa yang menobatkan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional Indonesia? Pada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Yang jelas jadi bapak rumah tangga karena saya harus mulai lindungi anak cucu saya dari permasalahan narkoba. Yang pasti saya jadi bapak rumah tangga membantu ibu rumah tangga," ujarnya sembari tertawa.
Kendati mulai dilirik oleh sejumlah partai politik (parpol), mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) tetap bergeming. Namun, dia menyatakan siap jika suatu saat diminta untuk mengemban tugas negara.
"Pada intinya saya lahir dari abdi negara maka tugas-tugas saya untuk negara dan bangsa ini. Kalau negara membutuhkan saya, saya siap bila diperlukan tapi kalau tidak diperlukan juga tidak apa-apa," katanya.
Budi menuturkan, dirinya cukup lega setalah menyelesaikan tugas di BNN. Ia bangga sudah menjalankan tugas sebagai abdi negara dan akan terus berkontribusi untuk bangsa.
"Hari ini saya mengakhiri tugas sebagai abdi negara, selesai hari ini. Selesai pengabdian saya," ucap dia.
Baca juga:
Karangan bunga ucapan selamat untuk Irjen Heru mulai penuhi gedung BNN
Kepala BNN anyar siap lanjutkan aksi Budi Waseso berantas narkoba
Polri sudah serahkan nama-nama calon pengganti Kepala BNN ke Jokowi
Pimpinan DPR desak pemerintah segera sampaikan draf revisi UU Narkotika
Jelang pensiun, Waseso serahkan rekomendasi calon Kepala BNN ke Jokowi