Masuk Musim Hujan, Warga Bali Diminta Waspadai Ancaman Bencana
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana. Rentin menjelaskan, untuk daerah berpotensi longsor yaitu di Kabupaten Karangasem, Bangli, Buleleng, Tabanan dan Jembrana. Sedangkan semua daerah di Bali berpotensi banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana. Rentin menjelaskan, untuk daerah berpotensi longsor yaitu di Kabupaten Karangasem, Bangli, Buleleng, Tabanan dan Jembrana. Sedangkan semua daerah di Bali berpotensi banjir.
"Memasuki masa peralihan atau transisi dari kemarau ke musim hujan sering disebut pancaroba, masyarakat diminta untuk mewaspadai adanya potensi ancaman bencana, yang ditandai dengan ciri-ciri seperti angin kencang, angin puting beliung, perubahan suhu dan cuaca ekstrem," kata Rentin, Minggu (3/11).
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Kapan puncak musim hujan di Indonesia? BMKG memprediksi bahwa puncak musim hujan akan berlangsung dari November 2024 hingga Februari 2025 dengan kategori normal.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan hujan deras terjadi di Desa Sidomulo? Sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras.
-
Bagaimana cara mencegah demam berdarah di musim hujan? Cara mencegahnya, 3M plus yaitu nguras bak mandi, tutup tempat air, manfaatin barang bekas, dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
"Bahkan potensi hujan es hingga gelombang tinggi di pesisir pantai. Bahkan ancaman bencana hidrometeorologi sangat mungkin terjadi seperti banjir, tanah longsor dan tanah bergerak pada saat musim penghujan," imbuh Rentin.
Ia juga menyampaikan, masyarakat agar tingkatkan kesiapsiagaan, kenali potensi bahaya di lingkungan tempat tinggal, lalu siapkan langkah, upaya dan strategi penyelamatan diri.
"Jika harus keluar rumah karena aktivitas atau hal lainnya, maka lengkapi diri dengan APD (alat pelindung diri) masker, jas hujan dan lain-lainnya," jelasnya.
Rentin juga menjelaskan, jika tiba-tiba cuaca ekstrem misalnya hujan sangat lebat yang biasanya diawali dengan angin kencang, maka pilihan paling bijak adalah berhenti dan menepi sambil berteduh di tempat yang aman.
"Kami mengingatkan saja bahwa beberapa kejadian korban jiwa (misalnya tertimpa pohon tumbang), itu terjadi karena tetap bepergian (naik kendaraan) di saat angin kencang," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Iman Faturahman menyampaikan, bahwa sebagian Pulau Bali sudah memasuki musim hujan.
"Iya Bali itu kan ada 15 zona musim, dan dari 15 musim itu memasuki musim penghujan dan itu beda-beda waktunya. Sesuai perkiraan kan sudah dimulai dari sebagian zona bagian barat dan Bali bagian tengah. Itu di awal November kemudian di zona yang lain itu di Desember," kata Iman.
Iman menjelaskan, pada Sabtu (2/11) kemarin sudah sebagai besar wilayah Bali diguyur hujan terutama Bali bagian barat dan tengah. Maka, tentunya dengan datangnya musim penghujan sudah memasuki musim pancaroba dan pada umumnya akan ada angin kencang.
"Kalau sudah masuk musim pancaroba biasanya angin kencang karena adanya fenomena tekanan rendah, di mana daerah wilayah Bali itu mendapatkan panas yang berlebih dibandingkan lainnya," ujarnya.
"Sehingga yang area mendapatkan panas lebih tinggi itu dia akan menjadikan daerah tekanan rendah sehingga angin masuk dari berbagai arah. Tetapi kalau dari sisi generalnya arah angin masih dari timur tenggara masih sampai saat ini," sambung Iman.
Iman juga mengimbau masyarakat agar waspada karena dengan adanya angin kencang. "Kalau yang sudah rindang (pohon) di potongin.Biasanya rating dan dahan itu bisa patah, bahkan pohon itu bisa roboh," ujarnya.
Kemudian, selain itu juga harus diwaspadai adanya longsor dan banjir karena curah air akan cukup besar turun. Ia juga mengimbau pemerintah setempat mengantisipasi adanya hal itu.
"Kalau di musim pengujan itu banjir longsor kan jumlah air kan cukup besar. Kalau longsor sendiri dia akan ada lapisan tertentu akan mencapai titik jenuh jumlah airnya. Sehingga di lapisan (tanah) akan mengalami longsor dan juga banjir," ujarnya.
(mdk/cob)