Masuk musim penghujan, 7 daerah di Jateng rawan longsor
7 Wilayah rawan longsor yakni di Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Purwodadi, Sukoharjo, Karanganyar dan Cilacap.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, mulai mengidentifikasi potensi bahaya tanah longsor di tujuh kabupaten di provinsi itu. Hal ini mengingat bencana tanah longsor mengancam warga saat memasuki peralihan musim penghujan pada bulan ini.
Kepala BPBD Jawa Tengah, Sarwa Pramana, mengatakan, untuk mengantisipasi bencana longsor pihaknya telah memperkuat koordinasi dengan pemda saat bertemu di Solo, Selasa (21/10) kemarin. Penguatan koordinasi ini juga untuk menanggulangi potensi bencana banjir di tiap kabupaten/kota.
"Kita sudah mendapatkan informasi dari BMKG bahwa musim hujan akan terjadi awal November-Desember. Tapi curah hujan mulai meninggi dan cenderung ekstrem pada akhir November. Hal-hal ini yang patut diwaspadai," kata Sarwa, kepada merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah, Rabu (29/10).
Lebih lanjut, Sarwa menjelaskan, puncak musim penghujan akan terjadi mulai Desember-Februari 2015 mendatang. Sudah rakor di Solo selasa (21/10) kemarin. Menurutnya, dengan mengacu data statistik curah hujan itu, pihaknya menyebut kini ada 7 wilayah rawan longsor yakni di Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Purwodadi, Sukoharjo, Karanganyar dan Cilacap.
"Kita saat ini mulai menyiapkan sejumlah peralatan berat untuk menangani potensi bencana banjir dan longsor," urainya.
Sarwa juga meminta peran aktif, dari pelaku usaha dan setiap pemerintah daerah untuk memperkuat infrastruktur penanggulangan bencana di wilayah masing-masing. Selain mengantisipasi tanah longsor, kata Sarwa, BPBD juga meningkatkan kesiapsiagaan dengan pemerintah kabupaten/kota setempat untuk mengidentifikasi jumlah tanggul yang kritis dan rawan jebol.
"Kita minta pemerintah daerah menggiatkan pembersihan selokan dan normalisasi drainase di pusat kota. Jangan sampai banjir bandang akibat drainase buruk di Brebes tahun lalu terulang kembali. Dinas PSDA harus memperkuat struktural mitigasinya," tandas Sarwa.