Masyarakat Diminta Tidak Panik, Ini Cara Pemerintah Hadapi Gelombang Omicron di RI
Luhut membeberkan pemerintah pertama akan mendorong percepatan vaksinasi.
Pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan lonjakan kasus Virus Omicron di Indonesia. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengklaim pemerintah sudah melakukan persiapan untuk menghadapi gelombang Omicron.
"Masyarakat tetap saja beraktivitas seperti biasa sesuai dengan aturan Prokes dan ketentuan PPKM," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (7/2).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Luhut membeberkan pemerintah pertama akan mendorong percepatan vaksinasi. Terutama dosis pertama untuk para lansia, kelompok rentan. Dia juga menuturkan pemerintah akan mengambil kebijakan pengetatan yang lebih terarah untuk kelompok rentan seperti lansia, kelompok komorbid dan yang belum divaksin.
"Pemerintah juga menyediakan vaksin booster yang cukup untuk seluruh masyarakat Indonesia. Presiden meminta Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN dan Kepala BKKBN," ungkapnya.
Pemerintah juga saat ini melakukan peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Termasuk tenaga kesehatan, obat-obatan, dan kenaikan jumlah bed yang dikonversi untuk Covid-19.
"Mengaktifkan fasilitas-fasilitas isolasi terpusat untuk merawat pasien OTG dan gejala ringan, sehingga tidak membebani rumah sakit," bebernya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga kata Luhut meminta agar gejala yang sedang, berat dan kritis yang masuk kedalam rumah sakit. Sisanya melakukan isolasi terpusat.
Tidak hanya itu, pemerintah juga mendorong fasilitas penginapan khusus untuk para tenaga kesehatan. Hal itu dilakukan kata Luhut agar tidak terjadi penularan omicron ketika berada di rumah.
"Jika para nakes ini terkena omicron, dapat menurunkan pelayanan fasilitas rumah sakit," jelasnya.
Pemerintah juga kata dia akan mendorong secara masif penggunaan telemedicine. Para pasien bergejala ringan dapat segera diatasi dengan menghubungi dokter atau melalui aplikasi. Luhut pun menegaskan sekali lagi agar masyarakat tidak panik.
"Kepada masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi lonjakan kasus Omicron ini," pungkasnya.
Baca juga:
Luhut: Pasien Covid-19 Gejala Ringan dan OTG Cukup Isolasi Terpusat
PPKM Level 3, Kafe hingga Warteg Tutup Jam 9 Malam
PPKM Level 3 di Jabodetabek, Ini Aturan Supermarket-Bioskop
Hasil Tes PCR Berbeda Picu Kecurigaan, Ini Penjelasan Menkes
Menkes: Keterisian Rumah Sakit akan Sangat Rendah Jika Pasien OTG-Ringan Isoman
Kemenkes Perluas Layanan Telemedicine ke Yogyakarta hingga Bali