Masyarakat Diminta Waspada, Tak Mudah Terhasut Politik Identitas Bawa Isu Agama
Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan peran serta para tokoh agama dan ulama untuk mempertahankan serta membangun nasionalisme keagamaan di tengah-tengah masyarakat.
Maraknya politik identitas di ruang publik harus dihentikan karena ditakutkan terjadi benturan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan peran serta para tokoh agama dan ulama untuk mempertahankan serta membangun nasionalisme keagamaan di masyarakat.
Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU), Anggia Ermarini mengatakan, bahwa terkait hal tersebut sebetulnya sudah dilakukan di Fatayat NU, mulai dari ceramah atau dakwah dengan mengenalkan tentang kebangsaan, bendera Merah Putih termasuk mengenalkan para pahlawan bangsa. Yang itu semua diperkenalkan di forum-forum keagamaan NU.
-
Kapan Demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia? Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Dahulu, Indonesia sempat menganut ideologi Demokrasi Pancasila.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Apa makna dari Pancasila sebagai ideologi negara? Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila hadir sebagai pemersatu pandangan hidup yang bertujuan untuk menjaga dinamika di dalam masyarakat.
"Bagaimana menyempurnakan ibadah-ibadah ritual. Namun kita juga harus selalu mencintai negara," ujar Anggia dalam keterangannya, Kamis (14/1).
Menurutnya, mempertahankan, membangun karakter serta nasionalisme adalah sesuatu hal yang penting untuk diajarkan di samping tentang akidah keagamaan. Dia menambahkan pemerintah juga harus turun tangan mendorong agar materi kebangsaan tidak terlupakan.
"Ini juga yang perlu untuk diketahui dan diwaspadai oleh masyarakat agar tidak mudah sekali terhasut dalam politik identitas apalagi yang membawa isu agama," tegas mantan Sekretaris Umum Fatayat NU ini.
Tetapi ia menyebut memang ada hal yang perlu menjadi catatan karena tantangannya juga berbeda. Tantangan dari 5 atau 10 tahun yang lalu dengan hari ini berbeda. Termasuk juga untuk isu-isu persatuan dan kesatuan. Isu pluralisme Bhineka Tunggal Ika dan isu tentang radikalisasi itu tantangannya berbeda.
"Artinya kita yang produk lama ini perlu di-update dan di-upgrade lagi tentang kapasitas dan keterampilan untuk menyikapi isu-isu yang terus berkembang ini," imbuh wanita yang juga menjabat Sekretaris PP Lembaga Kesehatan NU (LKNU) ini.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dirinya hingga saat ini berpikir keras untuk mengikuti perubahan-perubahan yang dinamis itu. Menurutnya, negara perlu untuk mengintervensi, meningkatkan kapasitas atau peran-peran dari para komunitas-komunitas seperti yang dimiliki NU atau Muhammadiyah ini.
"Karena mereka ini sudah punya potensi, sudah punya gerakan-gerakan yang mampu dijadikan sebagai alat untuk merespons isu-isu atau perkembangan hari ini dan tinggal dimanfaatkan saja sebetulnya," tuturnya.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa paham seperti terorisme dan radikalisme ini pergerakannya sangat halus. Maka dari itu, lanjutnya, intervensi yang dilakukan juga harus lebih halus lagi di masyarakat, terutama kepada para ustaz dan kiai-kiai atau para sepuh-sepuh di masyarakat untuk mampu merespons hal itu.
"Kalau soal politik identitas, agama dibawa dalam kepentingan politik itu adalah kejahatan kalau menurut saya. Misalnya sesuatu yang seharusnya menjadi hal yang halal kemudian menjadi haram karena itu akan menguntungkan dia secara politik, menurut saya itu jahat," jelasnya.
Baca juga:
Terjadi Lagi & Tuai Kecaman, Wanita Menghina Lambang Negara Bilang Pancasila Sampah
Heboh Perempuan di Karawang Lecehkan Pancasila, Diduga Gangguan Jiwa
HTI dan FPI Berhenti di Era Jokowi
'Kalau Hanya Sekedar Perbedaan Politik, Tidak Harus Merusak Perdamaian'
Pimpinan MPR Pecat Staf Ahli Gara-gara Status 'Pancasila versi Negara Wakanda'
Mahfud MD Bicara soal Pancasila Dasar Negara: Salat Itu Hukum Agama, Bukan Negara