May Day, buruh mulai padati sekitaran Monas
May Day, Buruh mulai padati sekitaran Monas. Mereka mencari peruntungan di tengah para demonstran dengan menjajakan sejumlah dagangan. Para PKL mengambil trotoar dan bahu jalan untuk meletakkan gerobak dan alat jinjing masing-masing.
Ratusan buruh mulai bergerak memenuhi jalan di sekitaran Monumen Nasional (Monas) dalam rangka memperingati Hari Buruh se-dunia atau May Day yang jatuh setiap tanggal 5 Mei.
Tampak di antaranya kelompok buruh membawa bendera Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Sementara itu, para Pedagang Kaki Lima (PKL) juga turut merapat ke lokasi.
-
Apa makna di balik perayaan Hari Buruh atau May Day? Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei di seluruh dunia. Momen tersebut dapat menjadi wujud apresiasi untuk perjuangan kaum buruh di berbagai negara. Hari Buruh atau May Day juga menjadi simbol perjuangan untuk demokrasi, kemerdekaan dan persamaan di seluruh dunia.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Buruh Internasional? Peringatan hari buruh merupakan momentum bersejarah hasil perjuangan buruh di dunia untuk mempersingkat waktu kerja yang awalnya 19-20 jam sehari.
-
Dimana peringatan May Day pertama di Indonesia dan Asia diadakan? Peringatan May Day pertama di Indonesia dan Asia dimulai dari Surabaya lewat Serikat Buruh Kung Tang Hwe Koan.
-
Kapan Hari Perawat Nasional diperingati? Hari Perawat Nasional diperingati setiap tanggal 17 Maret.
-
Dimana sejarah Hari Buruh dimulai? Menurut informasi dari berbagai sumber, peringatan May Day pertama kali muncul di peristiwa demonstrasi besar-besaran oleh serikat buruh di Chicago Amerika Serikat pada 1 Mei 1886.
-
Siapa yang memulai peringatan Hari Buruh Internasional? Menurut informasi dari berbagai sumber, peringatan May Day pertama kali muncul di peristiwa demonstrasi besar-besaran oleh serikat buruh di Chicago Amerika Serikat pada 1 Mei 1886.
Mereka mencari peruntungan di tengah para demonstran dengan menjajakan sejumlah dagangan. Para PKL mengambil trotoar dan bahu jalan untuk meletakkan gerobak dan alat jinjing masing-masing.
Usaha mereka kemudian mendapat teguran dari Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP. Meski menggerutu, mereka tetap harus menaati imbauan petugas.
"Ayo nyebrang-nyebrang. Maaf jangan di sini," kata petugas di lokasi.
Mereka kemudian menimpali ketus upaya persuasif petugas. Namun tetap menuruti dan bersikap kooperatif.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
May Day, buruh di Tangsel senam pagi bersama Wali Kota Airin
Jalan ditutup, buruh dan polisi saling dorong di samping Hotel Mandarin
Sandiaga imbau buruh di luar Jakarta tak masuk Ibu Kota
Ada aksi May Day di kawasan Jakarta Pusat, rute Transjakarta dialihkan
Hari Buruh menggema di jagad maya