Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Pantai Padang Galak Denpasar
Dari hasil olah TKP, dugaan awal korban meninggal karena hanyut diseret arus di Pantai Padang Galak.
Mayat pria tanpa identitas ditemukan di Pantai Padang Galak, Denpasar Timur, Bali, Kamis (20/2) pagi. Polisi masih menyelidiki penemuan mayat tersebut karena tidak ditemukan identitas atau tanda-tanda meninggalnya korban.
"Adapun identitas korban masih lidik, mengingat pada saat ditemukan nihil identitas, nihil pakaian serta nihil kendaraan di sekitar lokasi," Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Andi Muh. Nurul Yaqin, Kamis (20/2).
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Mengapa Denpasar menampilkan tarian di Semarang? Ini tentu menjadi kesempatan kami untuk bisa mempromosikan budaya Bali agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat secara luas," ungkap Jaya Negara.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Keterangan saksi Ketut Wira mengaku sedang jalan-jalan di sepanjang pantai melihat ada seseorang yang tergulung ombak dengan posisi telungkup pukul 06.30 WITA. Saksi kemudian meminta pertolongan warga sekitar untuk menarik korban.
Saksi lain bernama Anak Agung Putu Asta, mengetahui kejadian tersebut dari saksi Ketut Wira yang berteriak ada mayat. Selanjutnya, dia bersama 2 orang lainnya menarik mayat tersebut agar tidak dibawa arus pantai. Korban diletakkan di pinggir pantai. Setelah dicek korban sudah tidak bernapas. Saksi juga menghubungi pihak Babinkamtibmas.
"Kemudian sekitar pukul 07.50 WITA, tim identifikasi Polresta Denpasar didampingi SPKT Polresta Denpasar tiba di lokasi dan selanjutnya melaksanakan olah TKP," ujar Yaqin.
Dari hasil olah TKP, dugaan awal korban meninggal karena hanyut diseret arus di Pantai Padang Galak. Dugaan itu diketahui dari bekas luka karena gesekan dengan pasir, kerikil atau karang yang ada di pantai.
Pukul 08.20 WITA, tim ambulans BPBD Kota Denpasar tiba di TKP dan mengevakuasi mayat korban ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara, ciri-ciri korban yakni umur sekitar 40 tahun, tinggi badan sekitar 160 centimeter, tubuh gempal, kedua lengan bertato.
"Pada saat ditemukan posisi korban tengkurap di bibir pantai dengan hanya menggunakan celana pendek warna biru dongker. Di bagian kepala terdapat luka lecet serta ada darah pada bibir," ujar Yaqin.
(mdk/ray)