Mayat tanpa identitas di halte BST Solo korban pengeroyokan
Luka di pelipis dan mata tersebut menurutnya disebabkan oleh benda tumpul.
Sesosok mayat tanpa identitas yang ditemukan tergeletak di depan halte (BST) Batik Solo Trans, Jalan Ahmad Yani, Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo, Selasa (16/9), pagi diduga korban pengeroyokan. Sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian menyebut, jika semalam telah terjadi perkelahian di seberang jalan tempat ditemukannya mayat tersebut. Bahkan bekas perkelahian dan bekas ceceran darah masih terlihat.
"Dini hari tadi kami bersama warga melihat ada perkelahian yang melibatkan beberapa orang, di massage kebugaran di Pabelan, atau seberang lokasi. Tapi kami tidak berani keluar, apalagi melerai mereka. Soalnya mereka membabi buta," ujar Hidayat, warga Ngadirejo kepada wartawan.
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, Iptu Fran Dalanta kembaren membenarkan adanya perkelahian di sekitar lokasi kejadian. Dia membenarkan jika perkelahian terjadi pada Selasa dini hari. Dan bekas perkelahian atau ceceran darah kering masih terlihat.
"Kami sementara menduga penemuan mayat ini ada hubungannya dengan perkelahian semalam. Kemungkinan korban ini dikeroyok oleh sejumlah orang. Saat dikeroyok, dia lari dan tertabrak kendaraan, tapi yang menabrak kemudian lari," katanya.
Fran menambahkan, terdapat sejumlah luka di sekujur tubuh korban. Luka di pelipis dan mata tersebut menurutnya disebabkan oleh benda tumpul. Luka lecet-lecet seperti bekas seretan terdapat di tangan dan kaki juga. Sementara di lokasi kejadian juga ditemukan sejumlah batu bata yang diduga digunakan untuk memukul korban.
Sebelumnya, sesosok mayat tanpa identitas ditemukan tergeletak di depan halte (BST) Batik Solo Trans, Jalan Ahmad Yani, Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo, Selasa (16/9) pagi. Peristiwa tersebut membuat warga yang melintas dan hendak menumpang BST kaget dan berteriak.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, mayat lelaki tersebut pertama kali ditemukan oleh Khairun, salah seorang warga yang akan berangkat bekerja sekitar pukul 05.00 WIB pagi. Sejumlah warga yang melintas di ruas jalan Solo-Semarang tersebut sempat berhenti untuk melihat dari dekat.
"Ada warga kami yang melihat jasad korban di depan halte. Mereka lapor melihat orang meninggal di tepi jalan sekitar pukul 05.30 WIB," ujar Ketua RT 02/III Kenteng, Kelurahan Ngadirejo Budi Setiyana.
Mendapat laporan tersebut, Budi langsung meneruskannya ke Polsek Kartasura. Pada awalnya warga mengira mayat tersebut sebagai gelandangan yang menjadi korban tabrak lari.
Terpisah Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, Iptu Fran Dalanta Kembaren mengatakan, saat ditemukan, korban yang berusia sekitar 30 tahun memakai celana dan jaket hitam dan tidak ditemukan identitas apapun dari tubuh korban.
"Kami menduga mayat tersebut merupakan korban tabrak lari. Karena saat dilakukan olah TKP di lokasi kejadian, ditemukan bekas pengereman yang cukup panjang. Kasus ini masih lidik, sementara kita menyimpulkan korban merupakan korban tabrak lari, tapi masih kita dalami," pungkasnya.