Mayat Wanita Korban Pembunuhan Mengapung dengan Pemberat Batu Penggiling, Ditemukan Luka di Leher
Mayat wanita itu mengenakan pakaian dalam bagian atas warna coklat dan celana yang robek.
Warga yang sedang menikmati perlombaan peringatan HUT RI ke-79 mendadak heboh dengan penemuan mayat wanita mengapung Sungai Kelekar tepatnya di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Senin (19/8) sore. Korban diduga tewas akibat pembunuhan.
Mayat wanita itu mengenakan pakaian dalam bagian atas warna coklat dan celana yang robek. Setelah diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang, korban diketahui warga Kelurahan Kutaraya, Ogan Komering Ilir, inisial IA (46).
- Mayat Laki-Laki Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Kebun Jeruk, Ini Ciri-Ciri Korbannya
- Pembunuh Wanita yang Jasadnya Ditenggelamkan Pakai Batu Ternyata Pacar Korban, Ini Motifnya
- Terlilit Utang, Wanita Lansia Diduga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 5 Mal di Glodok Jakbar
- Percakapan Terakhir Pembunuh Mayat Wanita Dalam Koper, Ngamuk Dimaki-maki Usai Bercinta
Dokter forensik mengungkap terdapat banyak luka di tubuh korban. Seperti luka robek di leher yang memutus saluran nafas dan luka di pinggang sampai merobek hati. Ada juga luka lebam di pinggang bagian lain dan kedua kaki terlilit kabel.
"Banyak luka dan menjadi penyebab kematiannya," ungkap dokter forensik RS Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang dr Indra Nasution, Selasa (20/8).
Yang mengagetkan, ditemukan batu penggilingan yang diikatkan di perut korban menggunakan kawat seling. Batu seberat hampir 10 kilogram itu bertujuan menenggelamkan korban.
"Indikasinya agar korban tenggelam setelah meninggal," kata Indra.
Kapolsek Indralaya AKP Junardi mengatakan, penyidik melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi, semisal keluarga korban, setelah identitasnya terungkap. Dilihat dari kondisi fisiknya, korban tewas akibat tindak pidana pembunuhan.
"Kasusnya masih lidik, mudah-mudahan segera terungkap," kata Junardi.
Anak korban, MI (23), menyebut ibunya pamit untuk bekerja di sebuah rumah makan di Palembang menggunakan sepeda motor pada Kamis (15/8). Dua hari kemudian, ia tak bisa lagi komunikasi karena ponsel korban tak aktif.
"Kami cari ke mana-mana, dan saat lihat ada penemuan mayat di Ogan Ilir, kami yakin itu ibu kami, ternyata benar," kata MI.
MI yakin ibunya tewas dibunuh. Apalagi sepeda motor dan barang-barang lain sudah tidak ditemukan.
"Ada luka tusukan, kaki diikat dan ada batu penggiling begitu, kami yakin dibunuh. Kami minta polisi menangkap pelakunya," kata MI.