Medaseng, Cara Bupati Sangihe Dekatkan Pelayanan Publik ke Warga
Medaseng adalah pemindahan kantor bupati ke permukiman warga. Menurut Jabes, teknis dari Medaseng adalah semua SKPD sejak Hari Senin minggu terakhir setiap bulannya berkantor di pemukiman warga.
Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana punya cara unik untuk melayani warganya. Setiap bulan Bupati Jabes melakukan Medaseng. Medaseng adalah pemindahan kantor bupati ke permukiman warga. Menurut Jabes, teknis dari Medaseng adalah semua SKPD sejak Hari Senin minggu terakhir setiap bulannya berkantor di pemukiman warga.
"Jadi sejak Hari Senin Minggu terakhir setiap bulannya, seluruh SKPD pindah kantor ke permukiman warga. Dan nanti Hari Jumat dan Sabtu, Saya, Wakil dan Pak Sekda akan menginap di sana," ujar Bupati Jabes kepada Merdeka.com
-
Dimana pusat gempa di Kepulauan Sangihe? Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, pusat empat berada 373 km Barat Laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, tepatnya pada 6.14 LU, 123.28 B.
-
Apa penyebab gempa di Kepulauan Sangihe? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiksika (BMKG) menyatakan gempa itu dipicu aktivitas deformasi batuan.
-
Kapan gempa 7.0 di Kepulauan Sangihe terjadi? Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7.0 mengguncang kawasan Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Kamis (11/7) pukul 09.13 WIB.
-
Kapan pulau itu tenggelam? Di area spesifik inilah para peneliti menemukan tanah liat merah yang terjepit di antara lava yang diketahui berusia sekitar 45 juta tahun, seperti dilansir Live Science.
-
Di mana Situ Sangiang berada? Yuk, kenalan lebih dekat dengan Situ Sangiang yang terletak persis di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran.
-
Bagaimana cara mencapai Pulau Sangalaki? Pulau Sangalaki bisa ditempuh menggunakan speedboat selama sekitar 1 jam dari Pulau Derawan.
Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana©2019 Merdeka.com
Menurut Jabes, setiap bulan dia dan jajarannya wajib melakukan Medaseng secara berkeliling dari satu kecamatan ke kecamatan lain. Kegiatan ini sudah berlangsung selama dua tahun sejak dia dilantik menjadi Bupati.
"Jadi semua pejabat di Hari Jumat Malam Sabtu itu menginap di rumah warga. Kita tinggalkan semua kemewahan. Kita tidur tanpa AC dan tidur di rumah warga," terangnya.
Cara ini dilakukan sebagai cara untuk melayani warga yang tinggal di pelosok dan pulau pulau. Medaseng juga dianggap Jabes cukup efektif untuk mensosialisasikan program program pemerintah kepada masyarakat.
Kabupaten Kepulauan Sangihe©2019 Merdeka.com
"Tidak itu saja, setiap kali Medaseng warga bisa langsung menyampaikan keluh kesahnya soal pelayanan publik. Jadi seluruh instansi betul betul langsung dievaluasi oleh warga dan dilaporkan kepada Saya," terangnya.
Terobosan lain yang lekat dengan budaya juga tetap digalakkan oleh Bupati Jabes. Setiap Hari Jumat misalnya, seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Sangihe dan seluruh warga diminta menggunakan Bahasa Sangihe. Hal ini karena generasi muda dan anak anak sudah mulai meninggalkan bahasa daerah mereka.
"Tentu kita prihatin sekali melihat anak anak kita sudah tidak menggunakan bahasa kita. Bahasa Sangihe, makanya setiap hari Jumat saya wajibkan semuanya menggunakan bahasa Sangihe," terangnya.
Kabupaten Kepulauan Sangihe©2019 Merdeka.com
Selain itu untuk melestarikan hasil bumi, Bupati juga menggagas program Dua Hari Tanpa Beras. Setiap Hari Selasa dan Jumat seluruh warga diminta tidak mengonsumsi nasi. Sebagai ganti nasi, warga diminta mengonsumsi hasil pertanian lokal Sangihe seperti ubi dan sagu.
"Kita berharap dengan program ini tidak terlalu tergantung dengan beras yang memang didatangkan dari luar Pulau Sangihe. Selain itu juga meningkatkan konsumsi hasil pertanian lokal," imbuhnya.
Kabupaten Kepulauan Sangihe©2019 Merdeka.com
Kepulauan Sangihe merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Utara. Kepulauan ini berbatasan langsung dengan Filipina.
Untuk menuju Sangihe bisa ditempuh dengan pesawat dari Kota Manado selama 40 menit. Alternatif lain adalah dengan menggunakan kapal yang ditempuh dalam waktu 8 jam dari Kota Manado.
(mdk/hhw)