Media diminta tak eksploitasi keluarga penumpang AirAsia
"Jangan menambah atau memaksa keluarga korban untuk menjawab pertanyaan yang akan menambah rasa duka."
Hingga saat ini, pencarian terhadap Pesawat AirAsia QZ 8501 terus dilakukan. Rasa sedih terus menyelimuti keluarga penumpang dan senantiasa berharap agar semua penumpang pesawat tersebut dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.
Anggota Komisi I DPR Bidang Penyiaran TB Hasanuddin mengatakan, semua lembaga penyiaran dan media wajib mempertimbangkan perasaan duka dan kondisi psikologis keluarga yang menjadi penumpang maupun kru pesawat AirAsia. Menurut dia, media harus memberikan rasa empati, dengan tidak terlalu mengeksploitasi kesedihan keluarga agar suasana duka itu tidak menjadi berlarut-larut.
"Jangan menambah atau memaksa keluarga korban untuk menjawab pertanyaan yang akan menambah rasa duka. Saya kira tidak etis ketika ada seseorang yang sedang menangis karena seluruh keluarganya hilang, lalu diwawancarai, apakah ibu sedih tidak?," kata TB Hasanuddin saat dihubungi, Jakarta, Senin, (29/12).
Lebih jauh, tambah TB Hasanuddin, dia berharap ada kemukjizatan yang muncul terkait insiden Pesawat AirAsia yang membawa penumpang 155 orang itu. Di tengah suasana yang belum pasti, diharapkan semua pihak terutama lembaga penyiaran untuk tetap memberikan semangat dan harapan kepada keluarga penumpang.
Menurutnya, sebelum ada hasil investigasi resmi, diharapkan wawancara-wawancara yang memunculkan ragam prediksi alangkah lebih baiknya diminimalisir.
"Penyelidikan dan investigasi akan dilakukan secara resmi oleh pihak berwenang dan kita harus bersabar menunggu, sampai ada kepastian masalah itu," tandasnya.
Baca juga:
Pilot senior prediksi ada faktor eksternal yang menimpa AirAsia
Rekam kinerja AirAsia, 6 kali raih penerbangan murah terbaik
Kapolres Belitung Timur bantah AirAsia mendarat darurat
Foto keluarga Bobby & Nanang penumpang AirAsia asal Malang
Pilot harusnya memutari awan bukan terbang di atasnya
Ini situasi udara di lokasi hilang AirAsia QZ8501
Kabasarnas: Badan pesawat AirAsia diperkirakan di dasar laut
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.