'Medsos bikin orang gila, tapi umat jangan ikut gila'
Gus Mus mengajak umat untuk menyadari Indonesia sebagai rumah bersama dengan keberagamannya. Warga negaranya wajib menjaga dari segala ancaman.
Pemimpin Pondok Pesantren Roudlatul Thalibin Rembang, Jawa Tengah, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mendukung langkah kepolisian untuk menindak tegas para penyebar berita hoaks dan segala bentuk penyebar kebencian. Tindakan proses hukum pada Moeslim Cyber Army (MCA) dinilai sebagai sebuah langkah tepat dan patut didukung.
"Negara harus tegas, pelanggaran harus ditindak, siapapun yang melakukan. Ini kan negara hukum, siapa yang melanggar harus ditindak. Kalau melanggar hukum, kemudian ditolelir, hukum tidak akan dihargai," jelas Mustofa Bisri di Kota Malang, Selasa (13/3).
-
Apa yang dibahas oleh tokoh-tokoh nasional saat bertemu Gus Mus? Mereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
-
Siapa saja yang hadir dalam pertemuan dengan Gus Mus? Tokoh yang hadir antara lain mantan Menteri Agama Lukmanul Hakim, sastrawan Goenawan Mohammad, Nong Mahmada, Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekasa, dan Prof Sulistyowati Irianto.
-
Apa yang disampaikan Mutiara Baswedan kepada Gus Iqdam? Tia Baswedan pun menyampaikan kepada Gus Iqdam bahwa ayahnya berniat untuk mengunjungi pesantren tersebut. Karena menurutnya semangat belajar yang timbul di pesantren yang dipimpin Gus Iqdam itu perlu dicontoh. "Beliau ingin hadir kapan-kapan Insya Allah. Saya berterima kasih atas sambutan hangatnya," kata putri Anies.
-
Kapan pertemuan tokoh nasional dengan Gus Mus berlangsung? Pada Minggu (12/11), para tokoh nasional dan lintas agama bersilaturahmi ke kediaman KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Ponpes Rudlotut Thalibin, Leteh, Rembang.
-
Siapa yang menemui Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
-
Kapan Gibran bertemu Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
Gus Mus percaya, kepolisian tidak akan kesulitan untuk mengungkap peran masing-masing, termasuk mencari dalangnya. Sesuai perannya, harus diganjar hukuman sebagai ketentuan hukum yang berlaku.
"Nanti polisi kan tahu, mana yang ikut-ikutan mana yang dalang. Serahkan pada yang berwenang. Kita tidak usah menjadi polisi," terangnya.
Gus Mus mengajak umat untuk menyadari Indonesia sebagai rumah bersama dengan keberagamannya. Warga negaranya wajib menjaga dari segala ancaman.
"Umat jangan sampai kehilangan akal sehat, meski medsos membikin orang gila tapi jangan ikut gila," tegasnya.
Gus Mus jengkel dengan ulah orang-orang yang menuliskan status bernada berfitnah. Lewat akun abal-abal, mereka bersembunyi dengan berbagai provokasi sana-sini.
"Silakan menebak-nebak (siapa pelakunya), ini kan negara teka-teki," katanya tersenyum saat ditanya di balik MCA.
Baca juga:
Dilaporkan ke polisi karena dianggap sebar hoaks, ini kata Fahri Hamzah
Fadli Zon & Fahri Hamzah dilaporkan ke polisi atas dugaan sebarkan informasi hoaks
Polda Metro: Lawan, Kejar, Tangkap, Adili penyebar berita hoaks!
Riset: Hoaks menyebar lebih cepat dari berita asli, manusia penyebabnya
Jokowi sebut berita hoaks disebar untuk memperkeruh suasana
Kumpulkan ormas pemuda dan warga, Kapolrestabes Bandung deklarasi antihoaks