Megawati Cerita Soal Bendera Pusaka, Pernah Dibelah Dua Demi Mengelabui Belanda
Megawati bercerita soal perintah sang ayah kepada Bapak Paskibraka Indonesia, Habib Husein Muntahar. Dia mengungkapkan, Muntahar untuk membawa Bendera Pusaka dengan selamat ke Yogyakarta saat Belanda hendak menjajah kembali Indonesia.
Presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri mengisahkan sejarah bendera pusaka Merah Putih. Dia mengatakan, kain berwarna merah saat itu sulit didapatkan pada zaman penjajahan Jepang.
"Ibu cerita ke saya. Justru yang memberikan kain berwarna merah, seorang Jepang yang simpati pada kita. Dia seorang pengusaha, dia yang mencari dan dapat. Lalu kain itu dijahit dan disimpan ibu saya," kata Megawati saat bicara di hadapan acara Pengurus Pusat dan Anggota Purna Paskibraka Indonesia, Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (10/11).
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Mengapa Megawati mendukung hak angket Pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Bendera Pusaka ini pun ternyata pernah dibelah dua demi menghindari pihak Belanda yang mencoba menjajah Indonesia kembali.
Megawati menjelaskan, saat itu ayahnya Soekarno ikut terdampak agresi militer Belanda. Soekarno akhirnya memutuskan membawa keluarga pindah ke Yogyakarta atas permintaan Sultan Hamengkubuwono IX.
"Cerita ibu saya, bendera itu dibuka lagi, dipisah putih dan merahnya. Tentunya ini tak bisa dibawa satu orang. Tapi pendek ceritanya, bendera itu sampai juga di Yogyakarta. Dan ibu saya menjahitnya kembali," lanjutnya.
Bapak Paskibraka membawa bendera terbelah
Megawati bercerita soal perintah sang ayah kepada Bapak Paskibraka Indonesia, Habib Husein Muntahar. Dia mengungkapkan, Muntahar untuk membawa Bendera Pusaka dengan selamat ke Yogyakarta saat Belanda hendak menjajah kembali Indonesia.
"Ini yang tak banyak diketahui. Ibu saya bercerita, sebelum kami pindah, ayah saya (Bung Karno) bilang ke Muntahar. Saya beri tugas kamu bawa Bendera Merah Putih ke Yogyakarta. Saya tak mau tahu gimana caranya, yang pasti harus selamat," kata Megawati mengisahkan.
Perintah itulah yang akhirnya berujung pada perobekan Bendera Merah Putih agar dapat dibawa terpisah dengan selamat. Bagi Megawati, apa yang dilakukan demi Bendera Pusaka itu sangat heroik.
"Kalau sekarang ada yang mau ganti bendera kita, negeri kita dengan yang lain, saya tanya ke anak-anak muda, apakah siap mempertahankan negara ini?" ucap Megawati pada para peserta acara Purna Paskibraka.
"Yang saya harapkan, mulai malam ini, roh itu kembali. Roh untuk mempertahankankan Merah Putih kita," tandasnya.
Reporter:Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Masih Jadi Ketum PDIP, Megawati Bilang 'Orang Enggak Bosen-bosen Milih Saya'
Hadiri KOR-ASIA forum, Mega ajak negara di Asia dukung perdamaian Korut & Korsel
Megawati Mendapat penghargaan Bhakti Teratai Putra
Di Seoul, Megawati banggakan peran Indonesia dalam perdamaian Korsel dan Korut
Gubernur Olly Dondokambey dampingi Megawati di The KOR-ASIA Forum 2018