Melihat Cara Kerja Pengawas Katering Pastikan Makanan Berkualitas dan Bergizi Untuk Jemaah Haji

Jemaah haji asal Indonesia mendapatkan layanan konsumsi selama berada di Madinah dan Mekkah, Arab Saudi. Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah bekerja sama dengan 21 perusahaan katering untuk menyiapkan makanan bercita rasa nusantara.

Demi menjaga kualitas hingga rasa, sebelum dibagikan kepada jemaah perusahaan katering akan mengirimkan sampel makanan kepada layanan konsumsi PPIH Arab Saudi. Tim 'icip-icip' ini memiliki peranan penting dalam menjaga higienitas dan kelayakan menu yang disajikan.

Makanan yang dikemas dalam boks yang terbuat dari aluminium foil ini tidak boleh didistribusikan jika belum lolos pemeriksaan.

"Kami memeriksa satu per satu. Jika dianggap tidak layak maka menu itu harus dikembalikan," 

ungkap Pengawas Katering Daerah Kerja Madinah, Mandradhitya di Kantor Urusan Haji Indonesia, Madinah, Jumat (17/5).

Mandradhitya menjelaskan sampel yang dinilai bukan hanya rasa dan kualitas saja.

Melainkan keseimbangan gizi, pengemasan dan tampilannya. 

Terutama untuk menu khusus jemaah lanjut usia (lansia), kepadatan nasi dan lauknya diuji coba.

"Menu lansia harus lebih lunak," kata Dhitya.

Tak hanya itu, tim memeriksa juga ketidaksesuaian tingkat kematangan. 

Ketika makanan tidak sesuai standar, pihaknya langsung meminta bagian konsumsi untuk mengecek ke hotel.

"Kami mengecek kesesuaian menu dalam kontrak terkait rasa, aroma, tekstur dan tampilan," kata Dhitya.

Jika tidak memenuhi standar, akan langsung evaluasi dan tindak lanjut. Semisal ditemukan makanan basi atau rusak. Kemudian pihaknya akan berkoordinasi dengan catering dan hotel untuk menghentikan distribusi dan melakukan penggantian makanan.

Sebagai informasi, PPIH Arab Saudi telah bekerja sama dengan 21 perusahaan katering untuk menyediakan makanan bagi jemaah haji.

Jemaah haji akan mendapatkan catering sehari 3 kali yang diantar langsung ke setiap hotel tempat tinggal jemaah.