Memakai tongkat, Bupati Bandung Barat Abu Bakar tiba di KPK
Memakai tongkat, Bupati Bandung Barat Abu Bakar tiba di KPK. KPK menetapkan Abu Bakar, Weti Lembanawati, Adiyoto, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bandung Barat Asep Hikayat sebagai tersangka kasus dugaan suap.
Bupati Bandung Barat Abu Bakar tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta Selatan. Tersangka kasus dugaan suap ini akan diperiksa intensif usai menjalani proses pengobatan kemoterapi di Rumah Sakit Borromeus, Bandung, Jawa Barat.
Berdasarkan pantauan, Abu Bakar tiba di markas antirasuah pada pukul 22.45 WIB. Dengan berjalan mengenakan tongkat, dia langsung dibawa ruang pemeriksaan. Politikus PDI Perjuangan itu bungkam saat dicecar pertanyaan terkait penangkapannya.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang tertulis di karangan bunga yang diterima oleh KPK? Dalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
Abu Bakar sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) bersama sejumlah PNS Bandung Barat, Jawa Barat. Namun, Abu Bakar meminta waktu kepada KPK untuk menjalani proses pengobatan kemoterapi di RS Borromeus, Bandung.
KPK menetapkan Abu Bakar, Weti Lembanawati, Adiyoto, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bandung Barat Asep Hikayat sebagai tersangka kasus dugaan suap.
KPK menduga Abu Bakar menerima suap Rp 435 juta untuk kepentingan kampanye istrinya, Elin Suharliah yang mengikuti pilkada Bandung Barat.
Uang tersebut diminta Abu Bakar kepada Kepala Dinas secara terus-menerus selama rentang Januari hingga April 2018.
Atas perbuatannya, sebagai penerima suap, Abubakar, Weti, dan Adiyoto disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Sedangkan, Asep diduga melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bupati Bandung Barat diduga minta uang untuk biaya kampanye istrinya
KPK tunjukkan barang bukti OTT ratusan juta Bupati Bandung Barat, Abubakar
KPK tetapkan Bupati Bandung Barat Abu Bakar tersangka suap
Bupati Abu Bakar dikawal 5 orang usai jalani pengobatan di RS Borromeus
Terkait OTT, 6 ASN Pemkab Bandung Barat dikabarkan dibawa KPK ke Jakarta
Duit ratusan juta disita penyidik KPK dari OTT di Bandung Barat
Ini alasan KPK tak bawa Bupati Bandung Barat ke Jakarta usai OTT