Memaknai Iduladha dengan Meningkatkan Kepedulian Sesama di Tengah Pandemi Covid
Lalu kerelaan berbagai terhadap sesama dengan berkurban serta meninggalkan sifat-sifat egois.
Tiga hikmah utama dapat dipetik dari peringatan Iduladha. Ketaatan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah patut diteladani. Lalu kerelaan berbagai terhadap sesama dengan berkurban serta meninggalkan sifat-sifat egois.
"Iduladha merupakan momentum sangat berharga, kesediaan kita mengeluarkan sedikit dari apa yang kita miliki untuk kepentingan bersama (berkurban)," ujar Direktur Damar Institute, Muhammad Suaib Tahir dalam keterangannya, Selasa (20/7).
-
Kenapa Idul Adha disebut sebagai Hari Raya Kurban? Idul Adha juga disebut sebagai Hari Raya Kurban, karena pada hari itu umat Islam yang mampu diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Raya Kurban? Pada hari ini, umat Muslim berkumpul di pagi hari untuk menjalankan salat Id bersama-sama, mirip dengan perayaan Idulfitri. Setelah salat selesai, kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.
-
Idul Adha itu apa? Idul Adha juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban, di mana umat muslim melaksanakan ibadah penyembelihan hewan di setiap perayaan ini.
-
Mengapa ucapan selamat Idul Adha penting? Di mana umat muslim saling mendoakan agar bisa mendapatkan ampunan dan keberkahan di hari yang penuh keutamaan.
-
Apa yang dimaksud dengan 'pengorbanan' dalam konteks Idul Adha? Idul Adha adalah momen untuk mempererat silaturahmi dan persaudaraan. Mari kita teladani ketulusan dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail. Idul Adha mengingatkan kita akan pentingnya memberi dan berbagi.
Menurutnya, ada tiga sosok yang patut kita renungkan pada peristiwa Iduladha, yaitu Siti Hajar yang menerima perintah suaminya Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan anak kesayangannya, yakni Nabi Ismail AS. Suaib menyebut ketiga sosok ini memberikan pelajaran sangat berharga bagi umat manusia.
Dia mengatakan, di tengah-tengah situasi pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini sudah sepatutnya kita membuang sifat-sifat egoisme dan mengedepankan solidaritas serta gotong royong. Setiap orang sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam upaya menyelamatkan nyawa dengan berusaha semaksimal mungkin mengikuti aturan telah ditetapkan.
"Saat inilah kita harus membuang egoisme yang mementingkan hanya diri sendiri, karena bagaimanapun kita adalah bagian dari masyarakat umum yang harus saling menjaga dan saling melindungi," jelasnya.
Selain itu, dirinya juga menyebut bahwa berkurban ini adalah wujud kepedulian antara sesama manusia. Maka cukuplah bagi kita secara ikhlas untuk berkurban dan dagingnya diserahkan kepada masyarakat membutuhkan.
"Hal ini menunjukkan bahwa betapa Islam ini mendorong pemeluknya agar selalu bersolidaritas dengan sesamanya apalagi di masa masa sulit seperti sekarang ini," tandasnya.
Baca juga:
Nasib Jagal Hewan Kurban, Ditendang Sapi Ngamuk Sampai Mental Jauh
Andre Taulany Pilih Tak Bagikan Sapi Kurban 1 Ton ke Tetangga, Ini Alasannya
Sandiaga Sebar 1.000 Hewan Kurban di 17 Provinsi, Ajak Warga Saling Jaga Saat Pandemi
Kejagung Salurkan 18 Ekor Sapi Kurban untuk Masyarakat dan Pegawai
Jemaah Haji Jalani Prosesi Wukuf di Arafah
Jokowi Kurban Sapi Limousine dan Jawa di Solo Seharga Rp125.500.000
Anies Ingatkan Pengurus Masjid Gelar Salat Berjamaah: Kalau Sakit Sulit, RS Penuh!