Membanggakan, desainer Tuna Daksa ini kreasikan batik busana muslim bergaya Korea
"Rasanya pas sekali kalau dibuat baju muslim bergaya Korea, terus untuk busana prianya saya buat casual seperti di Jepang," tutur Saeni.
Perancang busana tuna daksa, Saeni (36) mengembangkan pola batik Goa Lawa yang merupakan ikon wisata Kabupaten Purbalingga. Saeni yang memiliki keterbatasan fisik pada tangan sebelah kiri tersebut, mampu secara mandiri mengkreasikan batik jadi busana muslim gaya Korea.
Riwayat Saeni, ia warga Desa Penaruban, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Sejak lahir, ia menyandang disabilitas. Menginjak remaja, Saeni mulai tertarik merancang busana.
-
Kenapa wanita Muslimah diibaratkan seperti berlian Islam? “Wanita Muslimah ialah berliannya islam. Karena taka da seorang pun yang akan mengungkapkan berlian mereka pada orang asing”
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Dimana makam wanita bangsawan itu ditemukan? Di bagian bernama Khar Nuur di Mongolia, peneliti menemukan makam wanita bangsawan di dalam tembok benteng dari zaman Khitan.
-
Kapan Masjid Walima Emas diresmikan? Mengutip Liputan6.com, Masjid Walima Emas dibangun sejak tahun 2008 dan diresmikan tahun 2012.
-
Siapa yang dianggap sebagai wanita Muslimah yang baik? “Wanita Muslimah yang baik dari akhlaknya dan selalu bijak disetiap tindakannya bagai laksana mutiara di langit ketujuh. Karena tak sembarangan orang mampu melihat kecantikannya dan menyentuhnya”
-
Bagaimana para peneliti menemukan makam wanita bangsawan tersebut? Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Archaeological Research in Asia, menganalisis serangkaian tembok panjang dan struktur terkait yang membentang sekitar 4000 km di Mongolia, China utara, dan Rusia yang dibangun antara abad ke-11 dan ke-13.
"Alhamdulillah bisa dipercaya untuk menjadi salah satu desainer pada Gebyar Batik Purbalingga Tahun 2018 kemarin (Sabtu, 12/5). Acara kemarin saya menampilkan desain bertema Famous In The World," kata Saeni.
Ia menjelaskan tema tersebut memadupadankan corak batik khas Purbalingga dengan pola busana luar negeri. Untuk saat ini, ia menerapkan batik Goa Lawa dalam pola busana benua Asia di antaranya Korea, Jepang, India dan China.
Pola busana yang secara khusus dirancang oleh Saeni menampilkan baju muslim bergaya Korea untuk perempuan. Serta baju casual bergaya Jepang dengan model baju seperti Kimono.
"Rasanya pas sekali kalau dibuat baju muslim bergaya Korea, terus untuk busana prianya saya buat casual seperti di Jepang," tutur Saeni.
Busana yang dipamerkan Saeni di Gebyar Batik Purbalingga Tahun 2018 kemarin, bermitra dengan sentra batik Selabaya 'Batik Hatocha Art'. Saeni juga bekerjasama dengan Martina, pembatik Goa Lawa asal Desa Selabaya yang menyiapkan bahan untuk dijadikan pakaian.
Pola busana padupadan batik dalam gaya Asia tersebut, diselesaikan Saeni dalam kurun waktu satu bulan. Proses pembuatan ia lakoni sendiri mulai dari menggambar pola hingga proses menjahit.
"Saya berharap lewat rancangan busana bisa ikut memperkenalkan batik goa lawa khas Kabupaten Purbalingga lebih luas," ujarnya.
Baca juga:
Menag Lukman: Hormati wanita yang bercadar
Marak teror bom, politisi PKS minta masyarakat jangan takut wanita bercadar
Penjelasan rektor Unisa terkait pelari wanita dipukul warga
5 Produk Indonesia diprediksi Jokowi kuasai pasar dunia
Bertemu Jokowi, desainer busana muslim impikan Indonesia jadi kiblat fashion dunia
Jokowi yakin busana muslim Indonesia kuasai pasar dunia
Menperin: Industri fashion muslim serap 1,1 juta tenaga kerja