Memburu Jejak Perampok Wali Kota Blitar, Diduga Bukan Orang Sembarangan
Rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso disatroni lima pelaku perampokan, Senin (12/12). Pelaku menyekap Santoso dan istri. Selain itu juga dengan mudahnya melumpuhkan tiga petugas Satpol PP yang berjaga.
Rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso disatroni lima pelaku perampokan, Senin (12/12). Pelaku menyekap Santoso dan istri. Selain itu juga dengan mudahnya melumpuhkan tiga petugas Satpol PP yang berjaga.
"Kejadian pagi kurang lebih waktu subuh, sekitar jam 3-4 pagi terjadi informasi pencurian dengan kekerasan di rumah dinas bapak Wali Kota Blitar," kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
Para pelaku masuk rumah lewat pintu samping, setelah melumpuhkan para penjaga. Pelaku kemudian bertemu dengan Santoso dan istri lalu menyekap keduanya di dalam rumah. Mereka mengancam dan meminta ditunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga.
Dalam aksinya, pelaku juga menghancurkan CCTV yang terpasang di dalam rumah dinas. Mereka membawa kabur uang serta perhiasan milik istri Santoso dengan total nilai sekitar Rp400 juta.
Sementara itu, Santoso mengungkapkan sesaat sebelum kejadian dia baru bangun tidur sehingga masih antara sadar dan tidak sadar. Pelaku tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan membekap dirinya serta istri.
"Antara dalam kondisi sadar dan tidak sadar, tiba-tiba ada tiga orang masuk ke dalam kamar lewat pintu kamar sebelah timur dan langsung menyekap. Saya disuruh tengkurap, mulut di lakban, mata juga begitu. Saya tengkurap menghadap timur dengan tangan di borgol," jelasnya.
Dia kaget dengan kejadian itu. Istrinya juga disekap, disuruh berdiri menghadap arah utara. Pelaku meminta ditunjukkan lokasi brankas.
Ia mengaku tidak mempunyai brankas. Selama ini, dirinya tidak pernah menyimpan uang banyak di dalam rumah. Para pelaku sempat kesal. Bahkan, pelaku mengancam akan melukai istrinya jika permintaan tidak dituruti.
Hingga akhirnya, dia meminta agar pelaku membuka almari. Mereka kemudian mengacak-acak isi almari dan membawa uang yang ada. Selain itu, perhiasan milik istrinya juga dibawa seperti kalung serta cincin.
Dirinya juga tidak begitu jelas wajah para pelaku yang merampok itu. Dirinya hanya ingat salah satunya membawa parang sepanjang sekitar 40 sentimeter.
"Saya tengkurap dan dilakban. Sekilas kalau senjata api saya tidak (begitu jelas), yang saya lihat salah satunya bawa parang sekitar 40 sentimeter," kata dia.
Setelah peristiwa tersebut, rumah dinas Wali Kota Blitar dijaga personel Polri dan TNI.
Ciri-Ciri Pelaku
Polisi berhasil mengantongi ciri-ciri pelaku. Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto menuturkan, salah satu ciri pelaku memakai topi warna hijau, berambut cepak dan berbahasa Indonesia.
Selain itu, salah satu saksi sempat melihat salah satu pelaku menggunakan jaket warna krem dengan lambang bendera Indonesia.
Para pelaku juga diketahui menggunakan mobil jenis Innova warna hitam namun berpelat merah. Ada dugaan kalau pelat nomor yang digunakan palsu.
Tidak hanya merampok uang ratusan juta dan perhiasan saja, pelaku juga mencoba menghilangkan alat bukti CCTV yang ada di TKP.
"Benar (terjadi perampokan dan penyekapan). Tim Jatanras (Polda Jatim) membackup," ujar Dirmanto.
Mengungkap Identitas Pelaku lewat Sidik Jari
Polisi mengkroscek hasil temuan sidik jari terduga pelaku, yang terdapat di tempat kejadian perkara (TKP) dengan sistem kependudukan. Upaya ini dibenarkan Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono pada merdeka.com.
Dikonfirmasi soal perkembangan penyelidikan kasus perampokan dan penyekapan Rumdin Wali Kota Blitar, AKBP Argo menyatakan masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan olah TKP.
"Perkembangan insya Allah positif mas. Mudah-mudahan ada titik terang segera," kata Argowiyono.
Dia menambahkan, saat proses pengolahan TKP, polisi menemukan sejumlah sidik jari yang diduga milik sejumlah pelaku perampokan. Sidik jari yang ditemukan itu pun, kini dalam pemeriksaan penyidik gabungan. Termasuk, melakukan kroscek data kependudukan secara manual di dinas kependudukan.
"Iya mas sedang dicek (sidik jari) dengan manual di Dispenduk," tambahnya.
Kerahkan Tim Gabungan
Dikonfirmasi soal kemungkinan adanya kelompok tertentu yang menyatroni Rumdin Wali Kota, Argo tidak menampiknya. Dia mengaku sudah mengidentifikasi kelompok perampok tersebut.
Namun dia enggan membuka kelompok mana yang dimaksud dengan alasan masih dilakukan proses penyelidikan oleh tim gabungan.
"Ada beberapa pok (kelompok) yang teridentifikasi tapi masih didalami oleh tim gabungan. Sementara belum bisa kita share mas karena teknis. update-nya sementara kita masih lakukan pemeriksaan tambahan untuk saksi," tegasnya.
Kabur ke Arah Malang
Polisi sudah mendeteksi arah kaburnya kawanan perampok yang menyekap Santoso beserta istri. Deteksi ini didapat polisi dari pemeriksaan kamera CCTV dan kamera ETLE.
Usai melakukan aksinya, kawanan perampok kabur ke arah Malang. Mereka dipastikan bergerak ke arah utara usai melakukan aksinya, Senin (12/12) pagi buta.
Argowiyono menyebut, kaburnya kawanan perampok ke arah utara atau arah Malang itu, berdasar penelusuran yang telah dilakukan polisi dari kamera CCTV di luar rumah, CCTV jalan raya, dan juga kamera ETLE.
"Bergerak mengarah ke utara, ke arah Malang. Ada kendaraan sudah terlihat begitu," kata Argo.
Dari CCTV itu pula, diakuinya terungkap jumlah pelaku perampokan Rumdis Wali Kota Blitar. Hal itu pun, selaras juga dengan keterangan para saksi yang digali oleh penyidik.
Berdasar pemeriksaan CCTV ini, kata Argo, diketahui ada lima orang pelaku yang terlibat dalam perampokan ini. Mereka memiliki perannya masing-masing.
"Dari CCTV itu pelaku ada lima orang, satu yang menyetir, empat pelaku yang masuk ke dalam rumah. Tiga (orang di antaranya) melakukan kegiatan penyekapan," ujarnya.
Hanya saja, dia belum bisa mengungkap secara detail perihal mobil yang digunakan kawanan perampok tersebut. Sebab, hal itu merupakan prosedur penyelidikan.
(mdk/cob)