Memilih 'unfriend' penyebar info provokatif Pilkada di media sosial
Memilih 'unfriend' penyebar info provokatif Pilkada di media sosial. Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) berlangsung secara serentak di 101 daerah, termasuk DKI Jakarta. Seperti Pilkada sebelumnya, calon petahana selalu menjadi sorotan publik, mulai dari kinerjanya hingga kasus-kasus dihadapi.
Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) berlangsung secara serentak di 101 daerah, termasuk DKI Jakarta. Seperti Pilkada sebelumnya, calon petahana selalu menjadi sorotan publik, mulai dari kinerjanya hingga kasus-kasus dihadapi.
Sejak menduduki jabatannya, Basuki Tjahaja Purnama sudah menuai pelbagai polemik. Kini, Basuki kembali maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta bersama politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat. Berbeda dibanding sebelumnya, serangan kepada calon petahana semakin gencar.
Basuki, atau akrab disapa Ahok, dituding telah melakukan penistaan terhadap Surah Al Maidah ayat 51 saat mengunjungi Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. Gara-gara itu pula, dia dilaporkan ke polisi hingga didemo besar-besaran pada 4 November lalu.
Tak hanya di tingkat elite, perbincangan politik juga sampai ke Facebook, bahkan RT/RW. Alhasil, terjadi perbedaan pandangan politik. Tak jarang obrolan yang semula ringan sampai berujung perdebatan.
Gara-gara itu pula, Firdaus (27), terpaksa meng-unfriend, atau memutus pertemanan di jejaring sosial, seperti Facebook. Karyawan swasta ini menganggap rekannya kerap menyebarkan informasi dari sumber tidak kredibel.
"Dia suka nyebarin berita yang enggak kredibel, nadanya juga provokatif, suka nyinyirin orang," kata Firdaus saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (8/11).
Rupanya tak hanya di Facebook, hal serupa juga terjadi pada grup WhatsApp yang beranggotakan warga di tempat tinggalnya. Obrolan terkadang diakhiri dengan kalimat provokatif dan perdebatan panjang.
Berbeda dengan Firdaus, Wilda Cahya Ningrum, karyawan yang bekerja di industri kreatif ini, memilih sikap berbeda saat menghadapi teman Facebooknya. Dia lebih banyak diam dibanding menanggapi status rekan-rekannya jika terkait Pilgub DKI.
"Gue itu dewasa soal pertemanan. Enggak suka sama postingan tertentu ya gue diamkan saja. Kalau sebal tinggal gue sindir balik di wall gue, tapi semenjak Pilgub gua cepat bosan status-status soal kampanye," aku dia.
Senada dengan Wilda, Dian Widyanarko (34), memilih tetap berteman, namun menghapus centang mengikuti terhadap teman Facebooknya. Dengan begitu, dia tetap bisa berhubungan, tapi tidak bisa melihat status dari rekan-rekannya di dunia maya.
Bagi Dian, dia hanya mencoba menghargai perbedaan pendapat. Jika tidak sependapat, cukup menulis pendapat melalui wall pribadi.
"Kalau gua sih dah biasa beda pendapat gitu. Kalau enggak setuju dengan pendapat yang lain tulis sendiri pendapat kita dengan argumen yang baik," tuturnya.
Dia lebih sering menahan pendapatnya jika mendapati perbedaan pendapat di dunia maya demi menghindari perdebatan. Sebab, tokoh yang didukung rekannya tersebut tidak melulu memilih sikap berseberangan dengan lawan politiknya.
"Banyak yang baperan soal politik. Padahal tokoh politik saja enggak baperan. Politik itu kepentingan, kemarin musuh sekarang bisa teman dan sebagainya. Makanya suporter politik jangan terlalu serius sampai baper lah," tandasnya.
Saat ini, Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan Pilkada di 100 daerah lainnya sedang memasuki tahap kampanye, di mana masing-masing kontestan berupaya merebut simpati dari calon pemilih. Dibandingkan kedua lawannya, Ahok merupakan sosok cagub yang paling sering mengalami serangan.
Belum lama ini, gabungan Ormas Islam seluruh Indonesia menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut penuntasan kasus dugaan pelecehan agama di pusat ibu kota. Polisi pun bergerak cepat menyelidiki kasus tersebut dengan memeriksa 22 orang saksi, termasuk Ahok.
Baca juga:
Saat netizen ramai-ramai komentari jaket bomber ZARA Jokowi
Curhat di FB soal pelayanan klinik hewan, Fatkhurrohman dipolisikan
Pilgub DKI, Polda Metro akan sikat akun-akun provokatif di medsos
Twitter bunuh Vine, PornHub justru ingin beli dan bikin 'PornVine'
Kasus-kasus kejahatan baru ditindak polisi usai ramai di medsos
-
Kenapa rumah sultan di Sidoarjo menjadi sorotan media sosial? Sebuah rumah megah dengan gaya dekorasi klasik seperti istana Disney tengah menjadi sorotan media sosial. Rumah tersebut dimiliki oleh HJ. Mawar Wahyuningsih, seorang pengusaha asal Sidoarjo yang terkenal rendah hati meskipun memiliki kekayaan luar biasa.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kenapa kata-kata lucu di media sosial bisa menghibur? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.