Menag Minta Beda Pilihan di Pemilu 2019 Tak Terpecah Belah Umat Beragama
Dia meminta kepada umat beragama di Indonesia agar turut serta menjaga kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu Lukman juga berharap agar umat beragama ikut menyukseskan Pemilu 2019 agar tetap aman dan damai dalam prosesnya.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim menghadiri Upacara Tawur Agung Kesangajelang Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1941 (2019) di kompleks Candi Prambanan, Rabu (6/3). Dalam sambutannya, dia berharap acara ini menjadi momentum umat untuk introspeksi dan mawas diri.
"Tawur Agung Kesanga satu hari menjelang Hari Suci Nyepi momentum untuk introspeksi dan mawas diri agar kita mengenal kepada Sang Pencipta kita dalam menjalani aktivitas ke depannya," katanya.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Di mana Lukman Hakim lahir? Lukman Hakim lahir di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada 6 Juni 1914.
-
Apa yang dimaksud dengan Hizib Sulaiman Penakluk Jin? Hizib adalah kumpulan doa dan wirid yang berasal dari Al-Qur’an atau hadits, yang digunakan untuk memohon pertolongan kepada Allah dalam menghadapi masalah lahir dan batin, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
-
Siapa Halimah Agustina Kamil? Halimah Agustina Kamil, Sorot Elegan dalam Lingkaran Keluarga Cendana, Mantan Istri Putra Ketiga Soeharto, Bambang Trihatmodjo.
-
Apa yang diputuskan Hakim Eman Sulaeman dalam sidang praperadilan Pegi Setiawan? Hakim menyatakan proses penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat tidak sah.
-
Kapan Saipul Jamil dijatuhi hukuman? Pada 14 Juni 2016, Pengadilan Negara Jakarta Utara menjatuhkan hukuman 3 tahun kepada Saipul Jamil.
Dia meminta kepada umat beragama di Indonesia agar turut serta menjaga kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu Lukman juga berharap agar umat beragama ikut menyukseskan Pemilu 2019 agar tetap aman dan damai dalam prosesnya.
Lukman berharap suasana Pemilu 2019 yang mulai menghangat bisa disikapi oleh umat beragama dengan tetap menjaga kerukunan dan suasana damai. Sehingga nantinya penyelenggaraan Pemilu 2019 bisa menjadi pesta demokrasi yang menggembirakan.
"Penting saya sampaikan karena di tahun politik suasana kehidupan berbangsa dan bernegara sedang mulai menghangat. Jangan sampai pemilu yang harusnya menggembirakan kita semua, menjadi kontestasi yang justru membuat kita intoleran dan terpecah-pecah," ujarnya.
Politisi PPP ini meminta kepada masyarakat untuk menghargai perbedaan dalam pilihan politik di Pemilu 2019. Perbedaan pilihan ini jangan sampai mengotak-kotakkan masyarakat. Kontestasi politik yang ada saat inipun diharap Lukman tak menjadi faktor pemecah bangsa.
"Momentum menghadapi pesta demokrasi 17 April nanti, harapan kita meski kita memiliki perbedaan pilihan karena opsi-opsi yang ada, baik capres, cawapres, calon anggota legislatif, tapi kita harus diikat kesamaan pandangan bahwa hakikatnya kita ini satu keluarga besar satu bangsa. Sehingga perbedaan itu jangan sampai kemudian membuat kita terpecah-belah, terkotak-kotak. Wujudkan Pemilu yang damai, menjaga kerukunan kedamaian," pungkas Lukman.
Baca juga:
Menag: Siapa pun Presidennya Tak Mungkin Menghilangkan Pelajaran Agama Islam!
Menag Mau Masyarakat Pakai Sarung Seminggu Sekali
Lukman Hakim Sebut Ada yang Menggunakan Agama untuk Merendahkan Sesama
Menag Minta Kepala Daerah Alokasikan APBD untuk FKUB
Menag: Yahudi Tak Diresmikan Pemerintah, Tapi Dilindungi UU Sejak 1965
Menteri Agama Dukung Usulan Penghentian Internet di Bali Saat Nyepi