Menag Sebut Dampak Sosial Media Sebabkan Intoleransi di Masyarakat Meningkat
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Indonesia saat ini sedang mengalami tantangan menguatnya arus konservatisme keagamaan, sehingga menyebabkan intoleransi di masyarakat. Hal tersebut, kata dia, diakibatkan dampak dari sosial media.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Indonesia saat ini sedang mengalami tantangan menguatnya arus konservatisme keagamaan, sehingga menyebabkan intoleransi di masyarakat. Hal tersebut, kata dia, diakibatkan dampak dari sosial media.
"Indonesia sebagaimana negara-negara lain menghadapi tantangan menguatnya arus konservatisme keagamaan, terutama akibat sosial media yang kuat di kalangan penduduk," kata Yaqut saat memberikan sambutan dalam acara Understanding Indonesia Muslims Culture dalam siaran daring, Sabtu (13/3).
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Bagaimana status konyol di media sosial bisa menghibur? Beberapa status konyol ini memberikan humor yang menghibur.
-
Kenapa kata-kata lucu di media sosial bisa menghibur? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Apa saja yang dipamerkan Ustaz Solmed di media sosial? Ustaz Solmed menjadi perbincangan di media sosial karena kerap memamerkan gaya hidup mewahnya, memicu respons netizen.
-
Bagaimana cara Aishameglio menunjukkan bakatnya di media sosial? Meskipun jarang terekspos di media, Aisha cukup aktif di platform media sosial, khususnya Instagram dengan akun pribadinya @shadjo4 yang telah diikuti oleh 60 ribu pengguna. Di sana, Aisha membagikan momen kegiatannya, mulai dari menyanyi, menggambar, hingga latihan bulu tangkis.
"Sebagian riset dari banyak lembaga menunjukan ada gejala meningkatnya intoleransi," tambahnya.
Walaupun demikian Yaqut meminta seluruh pihak tidak khawatir. Sebab tren tersebut belum jadi arus utama masyarakat Indonesia. Sementara itu pihaknya selalu berupaya untuk bertanggung jawab pada kehidupan keagamaan.
Salah satunya yaitu membuat kebijakan-kebijakan yang memperkuat kehidupan beragama lebih harmonis. Kemudian dia juga telah menetapkan dan memprioritaskan tiga kebijakan utama.
"Pertama peningkatan keagamaan yang lebih berkualitas, lebih baik dan merata untuk semua masyarakat Indonesia," katanya.
Kemudian yang kedua penguatan moderasi beragama yang bertujuan untuk menghadirkan kehidupan beragama lebih moderat. Selanjutnya tansformasi digital sebagai proses adaptasi kepentingan agama dengan informasi digital.
Baca juga:
Fungsi Agama bagi Kehidupan Manusia, Sebagai Pemberi Damai hingga Sosial Kontrol
Politikus PKS Sebut SKB 3 Menteri Soal Seragam Dibuat Tanpa Diskusi dengan DPR
Anggota DPR Nilai SKB Menteri Soal Seragam Berpotensi Picu Konflik Pusat & Daerah
Anggota DPR Kesal Mikrofon Dimatikan saat Protes SKB Tentang Seragam di Paripurna
Pimpinan MPR Minta SKB 3 Menteri Dicabut Karena Kurang Mengakomodasi Kearifan Lokal