Menaker: Pandemi Ciptakan Tatanan Dunia Kerja Baru
Untuk itu, perlu dipersiapkan pekerja yang tepat kompetensinya agar sesuai dengan kebutuhan industri yang berkembang.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengakui bahwa Pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai telah menciptakan tatanan dunia kerja baru. Waktu dan ruang kerja kerja kini menjadi semakin fleksibel dengan masa depan dunia kerja akan menuju kepada peningkatan mobilitas dan penggunaan teknologi dalam bekerja.
"Ini hikmah, yang pada akhirnya pandemi Covid-19 dan era Revolusi Industri 4.0 telah membuat masyarakat dan industri membuat tata kehidupan baru, dunia kerja baru," kata Menaker Ida ketika membuka acara peluncuran "Analisis Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perluasan Kesempatan Kerja", dipantau secara virtual di Jakarta pada Selasa (24/11).
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Mengapa Erna Herawati mengalami kesulitan saat pandemi? “Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,” kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Untuk itu, perlu dipersiapkan pekerja yang tepat kompetensinya agar sesuai dengan kebutuhan industri yang berkembang.
"Untuk melindungi dan mengembalikan kesejahteraan pekerja dan masyarakat yang terdampak pandemi kita juga harus mempersiapkan sumber daya pekerja kita sebaik mungkin," katanya.
Peningkatan kompetensi itu, tegas Ida, dapat dilakukan dengan pelatihan vokasi yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja setelah pandemi.
Perubahan juga harus dilakukan pada ekosistem ketenagakerjaan secara keseluruhan, mulai dari proses penempatan tenaga kerja, pembinaan hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan.
Hal itu untuk menjawab tantangan yang muncul saat berlangsung dan ketika pandemi Covid-19 usai.
Pandemi, tegasnya, membuat Indonesia harus semakin cepat beradaptasi dengan perubahan Revolusi Industri 4.0 yang mempengaruhi dunia kerja secara keseluruhan. Hal itu terutama dalam pemanfaatan teknologi digital, yang pemanfaatannya meningkat drastis ketika Covid-19 terjadi.
Hal itu sesuai dengan kajian yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), yang memperlihatkan pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi merupakan keterampilan yang paling diinginkan.
Dalam analisis dampak pandemi, Kemnaker melakukan survei pada 1.105 perusahaan yang bergerak di 17 sektor ekonomi di seluruh Indonesia pada Juli-Oktober 2020.
Hasilnya memperlihatkan 26,9 persen mengatakan keterampilan teknologi menjadi kemampuan yang paling dibutuhkan setelah pandemi, unggul dari 6,2 persen yang membutuhkan keterampilan fisik dan manual serta 4,1 persen yang membutuhkan keterampilan emosional dan sosial.
Baca juga:
Kemenperin: Implementasi Industri 4.0 Buat RI Masuk 10 Negara Ekonomi Terbesar Dunia
Mengenal Rebana Metropolitan, 'Kota Baru' di Jawa Barat yang Siap Majukan Ekonomi
Presiden Jokowi Beberkan 3 Pekerjaan Rumah ASEAN Optimalkan Potensi Ekonomi Digital
Menuju Visi Bank Indonesia 4.0
Industri Adaptasi Teknologi Demi Bertahan di Tengah Pandemi
Di Program Startup 4 Industry, Kemenperin Cari Inovasi Teknologi Penanganan Covid-19