Menang Pilwalkot Bogor, Bima Arya diminta Rp 5 M oleh calo MK
Setelah menang, Bima Arya mengaku kerap menerima telepon dari orang yang mengaku calo di MK.
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya Sugiarta, baru saja memenangkan Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bogor. Pasca kemenangannya itu, Bima menyatakan beberapa kali ditelepon oleh banyak orang yang mengaku sebagai calo di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Yang telepon ada orang yang kenal dan tidak kenal. Ngakunya yang biasa ngurus di MK bisa memenangkan sengketa. Lah ini aja lawan saya belum menggugat," ujar Bima dalam diskusi 'Sunday discussion Partai Amanat Nasional' di limkie Kopi Tiam, Jalan Veteran I, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (13/10).
Bima menambahkan uang yang diminta jumlahnya variatif. Uang tersebut berkisar antara Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar.
"Bahkan ada yang mau investasi dan carikan uangnya. Dia bilang mas Bima enggak usah pusing uangnya dan dia yang cari uangnya. Ini kemungkinan masalah baru," katanya.
Bima mengatakan dirinya sebenarnya sudah lama mendengar gugatan di MK ditentukan oleh uang. Dari yang ia dapat, meski pemilihan masih berlangsung namun sudah harus menyetor sejumlah uang ke MK.
"Tetapi kalaupun kalah kita punya data yang lengkap dan enggak pake uang-uangan," katanya.