Mencari Berkah dari Karung Goni Bekas
Dompet yang dibuat seorang teman memantik jiwa wirausaha Firza Fahdi (25). Pemuda ini tertarik membuat sendiri dan menggeluti bisnis daur ulang karung goni bekas. Awalnya Firza mencoba membuat dompet serupa dengan temannya.
Dompet yang dibuat seorang teman memantik jiwa wirausaha Firza Fahdi (25). Pemuda ini tertarik membuat sendiri dan menggeluti bisnis daur ulang karung goni bekas. Awalnya Firza mencoba membuat dompet serupa dengan temannya.
"Dan ternyata dompet yang aku buat lebih bagus," kata Firza kepada merdeka.com, Senin (6/7).
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa tokoh inspiratif yang menjadi mentor Moh. Hatta dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Nazir Pamoentjak lebih dulu lahir ketimbang Mohammad Hatta yang terpaut lima tahun. Selama hidupnya, Nazir menjadi salah satu mentor semasa muda Moh. Hatta hingga menjadi teman dekat dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa sosok inspiratif yang dikaitkan dengan Hari Sarjana Nasional? Sosok Sosrokartono menjadi salah satu inpirasi, sehingga dibentuk Hari Sarjana Nasional untuk memberikan penghargaan bagi anak bangsa yang telah berhasil menamatkan pendidikan tingginya.
-
Siapa yang bisa menjadi inspirasi bagi kita? "Jadilah seseorang yang memberikan inspirasi kepada orang lain."
Tidak berhenti di dompet, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Panca Budi Medan ini kemudian membuat tas, juga dari karung goni bekas. Teman-temannya melihat dan minta dibuatkan. Pesanan demi pesanan membuat dia yakin terjun ke bisnis daur ulang.
Firza mendapatkan bahan baku karung goni bekas dari limbah pabrik tepung. Biasanya 100 potong karung dia habiskan setiap dua bulan.
Karung goni itu kemudian dikerjakan di rumah Firza, Jalan Sejahtera, Helvetia Timur, Medan. Ibunya yang merupakan seorang penjahit turut membantu.
Produk yang dibuat Firza terus berkembang. "Untuk tas saja ada sekitar 30 model, topi 2 model dan dompet sekitar 10 model yang kami kerjakan," papar pemuda berambut ikal ini.
Mulai Punya Karyawan
Seiring bertambahnya pesanan, Firza mempekerjakan pasangan suami-istri untuk menjahit produknya. Dia pun bekerja sama dengan pihak lain untuk pekerjaan tertentu, misalnya penyablonan.
©2020 Merdeka.com
Karena permintaan semakin banyak, Firza bersama beberapa temannya mendirikan pusat pembuatan handycraft berbahan baku goni di Jalan Pertiwi Gang H Muslim Lubis, Medan Tembung. Tempat itu dijadikan lokasi produksi sekaligus galeri.
Pekerjaan mendaur ulang karung goni bekas ini tidak sederhana. Firza memulainya dengan mencuci karung goni bekas menggunakan sabun ditambah monosodium glutamate (MSG). "Itu ditambahkan untuk mempermudah mengangkat kuman," jelas Firza.
Setelah dicuci, karung itu dijemur hingga kering. Tahap selanjutnya pembuatan mal atau pola produk, biasanya menggunakan karton. Patron itu yang diikuti saat memotong karung goni dan bahan lainnya, termasuk kain pelapis. "Barulah proses penyatuan atau penjahitan," jelasnya.
Tekstur karung goni yang kasar dan jarang memberi kesulitan dalam penjahitan. Perlu kesabaran dan ketelitian untuk melakukannya.
Setelah dijahit, produk itu melewati proses finishing. Ada yang dilukis atau disablon, sesuai keinginan pemesan. Semua dilakukan dengan ketelitian dan kesabaran.
Buah Kesabaran dan Ketelitian
Kesabaran dan ketelitian Firza mendapat respons positif. Awalnya hanya menjual di kalangan teman, produk buatannya meluas setelah dia memasarkannya melalui Instagram @goniku_nature. Kerajinan tangannya bahkan laku hingga ke luar Sumatera Utara.
Karya daur ulang Firza dijual dengan harga bervariasi mulai Rp65.000 hingga Rp250.000. Para pemesannya mahasiswa dan kaum pekerja. "Konsumennya berusia 20 tahun ke atas, sedikit lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki," jelas Firza.
©2020 Merdeka.com
Menurut Firza, konsumen puas dengan produknya. Selain unik, buatannya juga kuat. "Konsumen respek dengan produk kami. Selain berkualitas dan bergaya, juga ramah lingkungan," jelas Firza.
Aspek lingkungan menjadi perhatian tersendiri bagi Firza. Pemuda ini termotivasi memanfaatkan bahan bekas. Dia bahkan membuat pelatihan bagi ibu-ibu di Bukit Lawang, Langkat untuk membuat benda berharga dari karung goni bekas.
Bahkan ke depan Firza berencana tidak hanya memproduksi kerajinan tangan dari karung goni bekas. Usahanya akan diperluas, dan sebagian besar menggunakan bahan daur ulang. "Kita sudah membangun jaringan ke negara lain di Asia dan Eropa," tutupnya.
(mdk/cob)