Mendagri Harap Peserta Pilkada Serentak Angkat Isu Penanganan Covid-19
Dia menegaskan, jika isu penanganan Covid-19 ini diangkat, maka isu-isu primordial yang bisa buat konflik masyarakat bisa dicegah.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyadari Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19 memang menjadi kontroversi. Namun, dia menegaskan, ajang pemilihan kepala daerah ini harus menjadi peluang untuk mengurangi dampak dari Covid-19 tersebut.
"Pilkada ini kita harus ubah tantangan menjadi peluang. Jadi ubah tantangan menjadi peluang. Kita semua bergerak agar isu yang diangkat, isu sentral yang diangkat dalam kontestasi Pilkada, itu isu tentang penanganan Covid. Efektivitas penanganan Covid daerah itu dan penanganan dampak sosial ekonominya," kata Tito, Senin (22/6).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
Dia menegaskan, jika isu penanganan Covid-19 ini diangkat, maka isu-isu primordial yang bisa buat konflik masyarakat bisa dicegah.
"Kalau itu bisa jadi isu sentral, maka bisa menekan isu-isu yang lain, yang primordial yang kadang-kadang membuat konflik masyarakat," ujar mantan Kapolri ini.
Selain itu, lanjut Tito, jika isu Covid-19 menjadi yang utama, maka calon yang incumbent akan bersungguh-sungguh menangani pandemi tersebut. Sementara calon kepala daerah nonimcumbent akan mencari kelemahan kepala daerah yang tak bisa menangani Covid-19.
"Ini juga menjadi amunisi juga bagi yang non incumbent," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Baca juga:
Mendagri Tito Sebut Pilkada Serentak 2020 akan Buat UMKM dan Dunia Usaha Bergerak
Aturan Kampanye di Masa Pandemi, Dilarang Gelar Lomba, Konser Musik Hingga Olahraga
Pasien Covid-19 Tetap Bisa Gunakan Hak Pilih Saat Pilkada 2020, Begini Tata Caranya
Pilkada 2020, KPU Batasi Jumlah Pemilih, Alat Coblos Sekali Pakai dan Tinta Ditetes
KPU Mulai Verifikasi Faktual Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Sumbar pada 27 Juni