Mendagri: Smart City Efektif untuk Pemerintahan Efisien, Permudah Semua Urusan
Tito menjelaskan, saat ini sangat dibutuhkan aparatur pemerintah yang responsif dan memahami perubahan zaman beserta dinamika kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan publik yang serba cepat. Seorang ASN juga dituntut mengubah pola pikir tentang pentingnya IT untuk membuat keputusan secara cepat, lebih tepat.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, mendorong penerapan smart city atau kota cerdas di daerah. Harapannya, menciptakan pemerintahan yang efisien dan memudahkan masyarakat dalam berbagai urusan.
Tito menjelaskan, paradigma smart city kini berkembang dan masyarakat membutuhkannya seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi atau ICT.
-
Bagaimana Mendagri Tito Karnavian meminta Pemda untuk mengendalikan inflasi? Di antaranya, Pemda melakukan pemantauan harga, melakukan rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah, menjaga pasokan bahan pokok barang penting, melakukan gerakan tanam, melaksanakan pasar murah dan sidak pasar, hingga memberikan bantuan transportasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
-
Apa yang menjadi fokus utama Mendagri Tito Karnavian dalam rapat koordinasi inflasi daerah? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Kapan Mendagri Tito Karnavian menyampaikan pesan pentingnya pemantauan inflasi daerah? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Kapan Tollund Man meninggal? Faktanya, para ilmuwan meyakini dia dibunuh antara tahun 405 dan 380 SM.
-
Apa yang dilakukan Kemensos di Kabupaten Tulungagung? Kementerian Sosial berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, menggandeng Pemkab Tulungagung, RSUD Dr. Iskak, YPP, SCTV, Indosiar serta Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).
"Smart city ini betul-betul efektif untuk pemerintahan efisien, untuk pemerintahan, juga untuk rakyat, mempermudah semua urusan: sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain," kata Mendagri. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (1/12).
Tito menjelaskan, saat ini sangat dibutuhkan aparatur pemerintah yang responsif dan memahami perubahan zaman beserta dinamika kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan publik yang serba cepat. Seorang ASN juga dituntut mengubah pola pikir tentang pentingnya IT untuk membuat keputusan secara cepat, lebih tepat, dan berbasis data yang akurat.
"Kita tidak bisa menghindari dari itu. Jika menghindar, kita akan telat, di iklim yang kompetitif saat ini, ketertinggalan akan membuat ditinggalkan oleh publik," ucapnya.
Guna mendukung konsep smart city tersebut, katanya, pemerintah daerah perlu menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung, seperti penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang melek teknologi, infrastruktur IT, digitalisasi berbagai data pendukung, hingga digitalisasi di bidang anggaran agar lebih transparan.
"Mendorong juga inovasi terus dilakukan sekaligus lingkungan yang kompetitif," kata Mendagri.
Meski demikian, dia berharap konsep smart city tidak hanya dimaknai sebatas proyek penyediaan infrastruktur berbasis IT saja. Tetapi lebih dari itu, diperlukan juga perubahan budaya kerja bagi aparatur pemerintah.
"Smart city itu tidak hanya dibatasi pada penggunaan teknik informasi, tetapi mulai mengadopsi green city," ucap Mendagri.
Baca juga:
Kemendagri Dorong Pemda Kolaborasi dengan Swasta & Masyarakat Wujudkan Kota Cerdas
Kemendagri Ingatkan Pemda, Bangun Smart City Sesuaikan Kebutuhan Warga
Dukung Smart City, Lintasarta Bantu Realisasikan Command Center di Kota Bima
Menteri Basuki: Indikator Keberhasilan Smart City, Umur Warga Lebih Panjang 5 Tahun
Bangun Smart City, Menteri Basuki Bakal Belajar dari Korea Selatan