Mendikbud: Hilangnya Bahasa Inggris di SD masih dikaji
Perubahan kurikulum untuk menyederhanakan mata pelajaran siswa SD yang semula 11 menjadi 7 mata pelajaran.
Ditjen Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana menyederhanakan jumlah mata pelajaran untuk tingkat Sekolah Dasar (SD). Penyederhanaan ini untuk mengurangi beban siswa SD dalam menerima materi yang diajarkan.
Saat ini, rata-rata mata pelajaran yang diajarkan untuk siswa SD sekitar 11 mata pelajaran. Nantinya, setelah disederhanakan mata pelajaran hanya berjumlah enam sampai tujuh mata pelajaran dan materi yang diajarkan sesuai pola pikir anak.
Kurikulum baru itu diharapkan bisa diterapkan 2013 mendatang. Belum jelas berapa mata pelajaran yang dihapus. Yang jelas, kabarnya mata pelajaran Bahasa Inggris dan IPA.
Menanggapi hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan rencana itu masih dalam pembahasan.
"Kurikulum masih dalam pembahasan," kata Nuh saat ditemui di Makassar, Jumat (12/10).
Menurutnya, tidak mudah memutuskan satu kebijakan. Meski selesai dibahas di tingkat internal Kemendikbud, pihaknya akan melakukan uji publik sebelum usulan itu benar-benar diberlakukan.
"Nanti selesai pembahasan di internal lalu kita akan lapor ke wapres. Nanti wapres yang sampaikan ke publik. Lalu dilakukan uji publik. Setelah publik menyampaikan pendapat baru disampaikan. Kurikulumnya seperti itu," jelasnya.
Soal penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris, Nuh kembali menegaskan hal itu belum menjadi satu keputusan pasti.
"Itu masih dalam tahap diskusi, jadi belum bisa saya sampaikan itu kan masih (berlaku)," tambah Nuh.
Selain menghilangkan beberapa mata pelajaran, kabarnya Kemendikbud akan memperdalam pelajaran pengembangan karakter. Menurut Nuh, usulan itu cukup positif, tapi lagi-lagi dia menegaskan Kemendikbud belum memutuskan apapun soal penyederhanaan Kurikulum itu.
"Apa saja bisa ditata. Saat ini masih dalam diskusi, kan masih bisa berubah. (pendalaman) ada tata krama, akhlak dan karakter," tandasnya.