Mendikbud Nadiem: Baru 22 Persen Sekolah Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Padahal kata Nadiem banyak dampak negatif jika sekolah masih kukuh melaksanakan pembelajaran secara jarak jauh.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengungkap baru sebagian kecil sekolah yang menggelar pembelajaran secara tatap muka. Ia mengungkap bahwa hanya sekitar 22 persen saja sekolah yang menggelar tatap muka kendati pihaknya telah mengizinkan pembukaan sekolah di semua zona pada Januari 2021.
"Tapi kenyataan di lapangan adalah hanya sekitar 22 persen daripada sekolah kita yang melakukan pembelajaran tatap muka. Bahkan di zona hijau dan kuning pun, yang paling besar itu zona hijau sebesar 41 persen," kata Nadiem dalam acara Pengumuman Surat Keputusan Bersama sejumlah menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Selasa (30/3).
-
Bagaimana napi di Lapas Kelas IA Malang belajar membaca Alquran? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Bagaimana Nasjah Djamin belajar melukis? Bakat melukisnya sudah mulai muncul ketika sekolah di MULO. Ia pun terinspirasi dari seorang pelukis jalanan bernama Buyet Ketek. Dengan kepiawaiannya dalam melukis, pria dengan nama asli Noeralamsyah itu bekerja di kantor Bukaka milik penjajah Jepang. Selain bekerja, ia juga banyak belajar melukis di kantor tersebut.
-
Siapa yang Nia Ramadhani temani belajar? Nia menemani anak pertamanya, Mikhayla, mengerjakan PR, meskipun Nia sendiri bingung dengan aplikasi yang berbeda. Meskipun begitu, interaksi mereka selama Mikhayla belajar dianggap menggemaskan.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
-
Bagaimana Nurida Rahmanilah memulai Saung Belajar Garpu? “Tempat ini (Saung Baca Garpu) dulunya itu perpustakaan, sebelumnya dari hasil survei, yang dibutuhkan anak-anak di sini adalah tempat belajar kayak les gitu, ” terang perempuan yang juga berprofesi sebagai pengajar ini.
-
Bagaimana Nia Ramadhani menemani Mainaka saat belajar? Saat menemani Mainaka, anak tengahnya, Nia mengungkapkan bahwa nada suaranya sudah mulai meninggi dengan gaya khas ibu-ibu pada umumnya.
Padahal kata Nadiem banyak dampak negatif jika sekolah masih kukuh melaksanakan pembelajaran secara jarak jauh.
"Dan berbagai macam pihak, pakar-pakar dunia, seperti Bank Dunia, WHO dan UNICEF semuanya sepakat bahwa penutupan sekolah ini bisa menghilangkan pendapatan hidup di satu generasi, loss of learning ini real dan memang risiko yang dampaknya permanen," tegas Nadiem.
Menteri kelahiran Singapura, 4 Juli 1984 itu menyatakan bahwa hal itu buka hanya menyebabkan dampak negatif pada pembelajaran, melainkan pula pada kesehatan, mental, dan perkembangan anak-anak.
"Dan jangan lupa untuk orang tuanya juga yang sangat sulit mendapatkan kesempatan ekonomi bekerja di luar karena mereka juga harus mengurus anaknya di rumah. Jadi banyak sekali dampak negatif yang ada," urai dia.
Selama pandemi, lanjut Nadiem dirinya juga melihat tren penurunan dalam dunia pendidikan. Terlebih pendidikan di daerah yang akses dan kualitas pendidikannya masih jauh dari kata ideal.
"Jadinya kesenjangan ekonomi bisa menjadi lebih besar. Kita melihat juga banyak anak orang tua yang tidak melihat peranan sekolah dalam proses belajar. Jadi banyak dari anak-anaknya ditarik keluar dari sekolah," terang Nadiem.
Belum lagi menyangkut isu kekerasan domestik terhadap anak selama melakukan pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi Covid-19 yang menurut Nadiem kurang teradar.
"Jadi risiko dari sisi bukan hanya pembelajaran, risiko dari masa depan murid itu, dan risiko psikososial atau kesehatan mental dan emosional daripada anak-anak. Ini semuanya sangat rentan," katanya.
Nadiem memandang perkembangan pembukaan sekolah secara tatap muka di lapangan begitu lamban. Akhirnya hal itu yang mendorong pihaknya untuk mengambil langkah tegas agar mewajibkan pembukaan sekolah tatap muka usai guru dan tenaga pendidikannya menyelesaikan vaksinasi selama dua tahap.
"Karena kita sedang mengakselerasi vaksinasi, setelah pendidik dan tenaga pendidikan di dalam suatu sekolah telah divaksinasi secara lengkap, pemerintah pusat, pemerintah daerah atau kantor Kemenag mewajibkan satuan pendidikan tersebut untuk menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan," tegas Nadiem.
Nadiem menyebut, sekolah juga wajib memberikan pilihan pembelajaran secara jarak jauh. Hal ini lantara, kendati sekolah telah menjalankan pembelajaran secara tatap muka, namun secara prosedur protokol kesehatan, kapasitas yang diizinkan hanya 50 persen saja.
"Jadi mau tidak mau walaupun sudah selesai vaksinasi dan diwajibkan untuk memberikan tatap muka terbatas, tapi harus melalui sistem rotasi. Sehingga harusnya menyediakan dua-dua opsinya, tatap muka dan juga pembelajaran jarak jauh," tekannya.
Kendati sekolah diwajibkan menggelar pembelajaran secara tatap muka, namun kata Nadiem keputusan untuk kembali menyekolahkan anaknya secara langsung ada di tangan para orang tua. Orang tua masih memiliki pilihan apakah mau mendorong anaknya untuk belajar di sekolah atau tetap memilih belajar di rumah.
"Yang terpenting adalah orang tua atau wali murid boleh memilih, berhak dan bebas memilih bagi anaknya apakah mau melakukan pembelajaran tatap muka terbatas atau tatap melaksanakan pembelajaran jarak jauh," ucapnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Wajibkan PTM, Nadiem Paparkan Dampak Buruk Pembelajaran Jarak Jauh
Sekolah Tatap Muka, Satgas Covid-19 Ingatkan 14 Persen Kasus Positif Merupakan Anak
Menag Minta Pembelajaran Tatap Muka Prioritaskan Aspek Kesehatan & Keselamatan Siswa
Pembukaan Sekolah Tatap Muka Diprioritaskan untuk PAUD, SD dan SLB
Mendikbud Soal Pembelajaran Tatap Muka: Kami Memberikan Kebebasan Sekolah Menentukan
SKB 4 Menteri, Pembelajaran Tatap Muka Terbatas akan Dimulai Juli 2021