Mendikbud tarik buku pelajaran SD yang memuat Yerusalem ibu kota Israel
Mendikbud menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan materi yang terdapat dalam buku tersebut. Kemendikbud akan melakukan penelusuran kembali terhadap kesalahan yang terjadi dari isi buku.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) langsung bertindak menyikapi temuan buku pelajaran yang memuat Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk), Balitbang langsung melakukan revisi buku sekolah elektronik (BSE) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dasar (SD) Kelas IV itu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, langkah jangka pendek menarik buku yang materinya berisi Yerusalem ibu kota Israel.
-
Apa yang ditemukan para peneliti di Yerusalem? Para peneliti Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan toilet pribadi dari Periode Bait Suci Pertama di kawasan pejalan kaki Armon Hanatziv di Yerusalem.
-
Di mana pengepungan Yerusalem terjadi? Pengepungan Yerusalem adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Perang Salib, ketika Saladin berhasil merebut kembali kota suci dari tangan tentara salib Kristen.
-
Kapan Ma'ruf Amin melanjutkan sekolah ke Tebuireng? Kemudian, Ma’ruf Amin melanjutkan sekolah ke jenjang Madrasah Ibtidaijah Salafijah Safiijah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 1958.
-
Apa yang ditemukan di makam perempuan muda di Yerusalem? Sebuah cermin perunggu dalam kondisi yang masih sangat awet ditemukan bersama kerangka seorang perempuan muda di Yerusalem.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Siapa yang memimpin pengepungan Yerusalem? Pada tanggal 20 September 1187, Shalahuddin tiba di luar kota bersama pasukannya.
"Kami mengambil keputusan dalam rapat bahwa konten yang ada di laman Kemendikbud kita tarik dahulu. Waktu pengoreksian sudah saya minta hari ini. Dalam waktu dekat Puskurbuk akan menerbitkan revisinya," ujar Mendikbud Muhadjir Effendy di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (13/12).
Mendikbud menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan materi yang terdapat dalam buku tersebut. Kemendikbud akan melakukan penelusuran kembali terhadap kesalahan yang terjadi dari isi buku.
"Setelah mengunggah ulang buku dengan edisi yang sudah direvisi, Kemendikbud menelusuri bagaimana dulu ceritanya kok bisa terjadi kesalahan agak fatal, termasuk bagaimana prosesnya. Kemudian siapa yang paling bertanggungjawab. Kita akan lihat kesalahannya dimana dan termasuk ada kesengajaan atau tidak. Intinya Kemendikbud masih akan terus menelusuri," tutur Mendikbud.
Dari kasus ini Mendikbud menegaskan pembenahan tim yang menerbitkan buku pelajaran. Termasuk orang yang akan dipilih menjadi tim editing, tim penilai dan lebih teliti dan korektif terhadap tim pembuat naskah.
"Kebijakan Buku Sekolah Elektronik tetap akan digunakan, karena BSE ini digunakan dalam rangka memberikan akses lebih luas kepada masyarakat untuk mendapatkan buku murah" jelas Mendikbud.
Mendikbud berharap penerbit buku yang belum mengedarkan buku itu, agar menahan diri dan menariknya lalu mengganti dengan buku dengan materi yang nantinya sudah direvisi.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini buku yang telah direvisi sudah bisa di unggah di laman, sehingga bisa dijadikan rujukan untuk sekolah khususnya, juga penerbit. Saya mohon kepada para penerbit buku yang masih belum beredar itu ditarik kembali dan kemudian diganti yang salah tadi dengan revisi yang sudah dikeluarkan oleh Kemendikbud,” pesan Mendikbud.
Baca juga:
KPAI akan panggil penerbit buku pelajaran SD memuat Yerusalem ibu kota Israel
Pemkot Solo larang buku pelajaran yang tulis Yerusalem ibu kota Israel
Fadli Zon minta buku SD yang tulis Yerussalem ibu kota Israel ditarik
Din soal buku SD sebut Yerusalem Ibu Kota Israel: Kecolongan yang memalukan
Canggihnya SMA di Prancis gunakan smartphone dan laptop sebagai pengganti buku