Mengenal Itrek Organisasi yang Danai 5 Kader NU ke Israel, di Amerika Banyak Ditentang Mahasiswa
Mengenal organisasi Itrek yang punya program ajak generasi muda lakukan perjalanan ke Israel
Mengenal Itrek Organisasi yang Danai 5 Kader NU ke Israel, di Amerika Banyak Ditentang Mahasiswa
Nama organisasi Itrek (Israel Trek) belakangan tengah ramai jadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Hal ini terjadi usai organisasi yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu mengajak lima kader muda Nahdlatul Ulama (NU) melakukan perjalanan ke Israel.
Organisasi seperti apakah Itrek? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari berbagai sumber:
Kader NU ke Israel
Baru-baru ini, publik tanah air dihebohkan dengan viralnya foto lima kader muda NU saat bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Kelima orang Nahdliyin yang bertemu itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania.
Pertemuan itupun lantas ramai menuai kecaman dari banyak pihak.
Langkah tersebut dinilai sangat tidak tepat di tengah situasi global yang mengecam genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Belakangan, diketahui jika perjalanan lima kader NU ke Israel itu merupakan undangan dari Itrek.
Melalui unggahan Instagram @cordovamediaid, membagikan video saat salah satu kader NU bernama Zainul Maarif memberikan sambutan ketika berada di Israel.
Dalam sambutannya, Zainul menyebut jika perjalanannya ke Israel itu merupakan undangan dari Itrek. Dia bahkan memuji program-program yang dilakukan Itrek.
"Untuk teman-teman dari Itrek saya ingin mengucapkan terima kasih sudah mengundang kami untuk menjadi bagian dari program luar biasa ini," kata Zainul dikutip dari @cordovamediaid (17/7/2024).
"Itrek artinya (Indonesia) Israel Trek (perjalanan). Itu artinya kami warga Indonesia datang ke tanah suci ini karena cinta kami kepada tanah ini dan penghuninya," tambahnya.
Apa itu Itrek?
Seperti disebutkan di atas, jika Itrek merupakan kepanjangan dari Israel Trek sebuah organisasi yang berbasis di AS.
Organisasi ini memiliki program untuk mengirimkan mahasiswa pascasarjana juga tokoh-tokoh muda di berbagai negara untuk melakukan perjalanan ke Israel selama satu minggu.
Dilansir dari laman resmi itrek.org, tujuan dari program perjalanan tersebut ialah untuk meningkatkan citra Israel di kalangan publik.
"Jika Anda ingin memahami kawasan ini, bagaimana politik internasional bekerja, bagi setiap pembuat kebijakan di masa depan,
Pemahaman tentang Israel mutlak diperlukan dan krusial," tulis salah satu keterangan pada website.
Kelompok pro-Israel itu disebut mengatur perjalanan propaganda dan dikatakan menerima dana langsung dari pemerintah Israel.
Ramai Ditentang Mahasiswa AS
Berbeda dari lima kader NU yang memuji Itrek, mahasiswa-mahasiswa dari kebanyakan universitas di AS justru menunjukkan sikap berbeda.Mahasiswa di Universitas Georgetown justru memblokir pendanaan untuk perjalanan ke Israel dan memutus semua hubungan kelembagaan dengan kelompok yang disebut Itrek.
Melansir dari laman middleeastmonitor, pada 2022 lalu pihak Universita Georgetown awalnya akan mengalokasikan dana sebesar $30.000 untuk ikut membiayai perjalanan ke Israel.
Namun, para mahasiswa melakukan intervensi dan berhasil memblokir gerakan tersebut. Para mahasiswa mengaku menolak narasi yang diusung itrek.
Program ini sebagian besar dibiayai oleh Itrek dan dikatakan menelan biaya $250.000 per perjalanan satu minggu.
"Ekspansi pemukiman Israel terus berlanjut, yang secara paksa mengusir warga Palestina, merampas tanah mereka, dan menghancurkan rumah mereka," jelas para mahasiswa dilansir middleeastmonitor pada 14 Maret 2022 lalu.
Tak hanya itu, beberapa asosiasi pelajar di AS juga resmi melarang siswa untuk berpartisipasi dalam Itrek.
Banyak pihak menyebut, jika kampanye Itrek dirancang untuk meningkatkan citra Israel di kalangan publik.
Tujuannya untuk mengalihkan perhatian dari pelanggaran hak asasi manusia di Palestina yang sedang berlangsung.